LINGGAUPOS.CO.ID – Israel masih terus menyerang ke jalur Gaza. Sudah memasuki hari ke-31 tetapi belum ada petunjuk tanda mengenai untuk menyudahi perang ini dengan melakukan gencatan senjata.
Bom besar-besaran terus menerus di hujani setiap malam di Gaza, PBB, dan 18 organisasi kemanusiaan telah mengeluarkan pernyataan dan menyeru gerakan untuk segera gencatan senjata kemanusiaan.
Update terbaru terkait perang yang sedang berkecamuk antara Israel-Palestina tersebut, pada hari Senin, 6 November 2023 Kementerian Kesehatan Hamas mengumumkan jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 10.000 orang.
Terhitung jumlah korban pada hari Senin, 6 November 2023, korban tewas mencapai 10.022 syahid, jumlah tersebut diantaranya 4.999 anak-anak, 2.680 wanita.
35.000 lebih korban luka-luka diantaranya 7.360 anak-anak, 5.891 wanita. Dan sebanyak 210.000 bangunan rusak, diantaranya 150.000 rusak berat, 60.000 hancur total.
Adapun ada sebanyak 1,5 juta warga mengungsi, dan lebih dari 2000 an belum ditemukan yang kemungkinan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.
Al Jazeera melaporkan bahwa Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza memberikan pernyataan pemakaman di Gaza semakin sulit dikarenakan situasi dan serangan masih terus terjadi, dan juga dikabarkan bahwa tempat kuburan sudah hampir penuh.
“Pemakaman dipersingkat dan sebagian besar jenazah tidak dapat diidentifikasi setelah serangan. Banyak orang tewas dikuburkan tanpa ada anggota dari keluarganya yang meratapi atau ikut menguburkan mereka.” demikian laporannya.
BACA JUGA:Isi Klarifikasi Grab Soal Kontroversi Unggahan Istri Foundernya yang Pro Israel
Rumah Sakit terbesar yang ada di Gaza Al-Shifa, terancam akan ditutup karena mereka kekurangan bahan bakar. Dan bahan bakar tersebut tidak di izinkan untuk masuk ke Jalur Gaza.
Karena masalah tersebut, membuat sekitar 40.000 pengungsi yang sedang mencari perlindungan di rumah sakit, serta ribuan warga Palestina yang masih terluka, pun juga bayi di inkubator, tidak tahu bagaimana nanti nasib mereka.
Diketahui bahan bakar tidak diizinkan untuk masuk ke Gaza oleh Netanyahu serta kabinetnya. Dan juga tidak diberikannya persyaratan tentang bahan bakar ini bagaimana dapat masuk ke Gaza.
The Times of Israel atau media yang ada di Israel mengatakan Israel turut berterima kasih kepada Arab Saudi karena telah mencegat satu rudal yang kiriman dari Yaman ke Israel.
BACA JUGA:Viral di Sosial Media! Istri Founder Grab Mendukung Israel, Warganet: Udah Boleh Blokir Nih?