LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Warga Sumatera Selatan diimbau kembali menggunakan masker.
Bukan karena covid kembali merebak, namun karena ancaman kabut asap karena kebakaran hutan dan lahan.
Seperti diketahui, polusi udara banyak sekali dampaknya untuk kesehatan.
Tak hanya memicu kenaikan masalah pernafasan, polusi udara juga menyerang sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:Selain Diminta Kembali Pakai Masker, Warga Sumatera Selatan Juga Diminta Lakukan Hal ini
Udara di kota cenderung panas karena kurangnya pohon yang ditanam, asap kendaraan, dan efek rumah kaca yang mencemari udara sehingga udara menjadi lebih panas.
Sedangkan untuk wilayah pedesaan sejuk karena memiliki banyak pohon atau tumbuhan serta sedikitnya kendaraan dan gedung-gedung berkaca yang ada.
Belum lagi di adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kualitas udara saat ini di Kota Lubuklinggau yaitu tingkat polusi udara itu tidak sehat bagi kelompok sensitive dengan indeks udara 108* AQI US, PM 2.5” dikutip Iqair.com, pada 4 September 2023.
Polusi udara menjadi masalah lingkungan yang berdampak pada kesehatan manusia. Pasalnya, ada sejumlah penyakit respirasi yang diakibatkan polusi udara dengan prevalensi tinggi.
“Polusi udara terbukti menimbulkan masalh respirasi dan pernapasan. Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi,” ucap Prof.Agus.
Ia juga mengatakan pemerintah dan masyarakat harus memahami terkait kualitas udara yang baik untuk kesehatan paru yang lebih baik.
Sebagaimana dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari instagram @kemenkes_ri cara mencegahnya sebagai berikut untuk saat menghadpi polusi udara.
BACA JUGA:SAH, Mulai Sekarang Naik Pesawat dan Kereta Api Tidak Perlu Vaksin dan Pakai Masker