Karena kemungkinan besar arus lalulintas akan mengalami kemacetan yang cukup panjang.
4. Jika diestimasikan membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam kapal melintasi Jembatan Ampera yang diangkat.
Bagaimana dengan desain Jembatan Ampera?
Dikutip dari beberapa sumber, Jembatan Ampera terdiri dari 7 bentang untuk bentang utama. Pondasi yang digunakan adalah H-Shap steel pile (300.305.15.8).
Selain itu, Jembatan Ampera pada sisi Seberang Ilir, berukuran 27 m +30 m + 27 m. Sedangkan sisi Seberang Ulu, berukuran 27 m + (6 x 30 m) + 27 m.
Kemudian Jembatan Ampera memiliki panjang bentang utama sepanjang 354 m dengan lebar jembatan 22 m (4 x 3,5 m lajur kendaraan; 2 x 4 m side walk).
Bentang A1-P1 dan bentang A2-P6 merupakan bentang ujung dengan panjang bentang 22,5 m berupa dua tumpuan sederhana (simple plate girder) dengan RC box-type pada abutment dan RC pier pada P2 dan P6.
Bentang P1-P2, bentang P2-P3, bentang P4-P5, dan bentang P5-P6 merupakan bentang antara dengan panjang 58,5 m berupa bentang menerus (continuous plate girder) dengan RC rigid frame pada pilar P2 – P5.
BACA JUGA:Hari ini Harga Beras di Seluruh Indonesia Terus Mengalami Kenaikan, Berikut Daftar Harganya
Bentang P3-P4 merupakan bentang tengah panjang 75 m dengan struktur dua tumpuan sederhana (simple plate girder).
Selanjutnya mutu pelat beton yang akan digunakan pada model adalah 20 MPa, sedangkan mutu baja menggunakan SM400, dengan kuat leleh baja fy= 235 MPa dan kuat tariknya adalah fu= 400 MPa.
Hasil perhitungan rating factor, diketahui bahwa rating factor lebih besar dari satu (RF >1) sehingga struktur jembatan memiliki sisa kapasitas dalam menahan beban rencana, kecuali untuk rating factor ment girder tepi Bentang P3-P4 (RF = 0.8).
Demikian ulasan kenapa Jembatan Ampera tidak lagi diangkat dan desain pembangunannya.
BACA JUGA:HUT Polwan ke-75, ini AKP Ermi Wanita Satu-satunya yang Jadi Kabag di Polres Lubuklinggau
Artikel ini dihimpun LINGGAUPOS.CO.ID dari beberapa sumber platform media online. (*)