Sedangkan untuk daerah Jukung, Nanan mengaku tidak tahu masuk atau tidak.
"Air Kati, Binjai sepertinya. Jukung tidak tahu masuk atau tidak. Jadi akan tembus di jalan TMMD lingkar selatan," jelasnya.
Jika Jukung belum dipastikan masuk, kemungkinan Simpang Susun (SS) yang semula direncanakan ada di Jukung, bisa saja pindah ke daerah lain.
Padahal sebelumnya, terkait tol ini Pemkot Lubuklinggau melakukan beberapa persiapan.
Salah satunya dengan membuat jalan akses menuju Exit Tol yang berada di Kelurahan Jukung Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.
Diakui Nanan, memang pihaknya sudah lama tidak koordinasi dengan pusat dalam hal ini kementerian. Namun menurutnya, tinggal masalah waktu dan anggaran saja.
"Sudah lama koordinasinya. Tinggal lagi masalah waktu dengan anggaran saja," kata Nanan.
Ditambahkan Nanan, jadi koordinasi dengan pusat terkait dengan tol sudah lama. Seperti DED dan fisik study sudah dilakukan dan dikonkritkan.
"Tinggal masalah waktu dan uangnya saja. Mungkin pemerintah pusat lagi menunggu itu saja," ia mengatakan.
Kepada masyarakat Nanan mengatakan untuk bersabar. Apalagi terkait dengan ganti rugi.
"Makin lama kan makin naik juga itu kan perhitungannya. Kalau kemarin dibeli, mungkin harganya jadi lebih murah. Kalau sekarang dibeli, pohon yang ditanam masih kecil, sekarang pohonnya sudah besar, harganya lebih lagi. Jadi ada hikmahnya semua," timpal Nanan.
Jalan tol rencana awal akan melintasi wilayah Lubuklinggau 12,3 km ditambah exit tol sepanjang 3,5 km.
Total hampir 16 km, jalur tol yang melintasi Kota Lubuklinggau. Dari 16 km ini, total lahan yang perlu dibebaskan seluas 123, 21 hektar.