Setelah sampai di Negeri Palimbangan, Si Kumbang menghadap pada Sunan dan menyatakan bahwa dia siap untuk membantu mengusir Belanda.
Sang Sunan menyambut baik niat dari Tuah Negeri dan bergabunglah dia dengan pasukan dari Negeri Palimbangan.
Tuah Negeri sangat cerdas, mempunyai kesaktian yang sangat hebat dan mempunyai siasat perang yang cukup mumpuni.
Dia memerintahkan seluruh pasukan untuk menyiapkan kasur busa diberi warna merah diletakkan sepanjang Sungai Musi dan Sungai Sungsang Palimbangan.
Serta memerintahkan agar menyiapkan pisang ambon sebanyak-banyaknya dan di gantungkan di sepanjang tepian Sungai Sungsang.
Setelah persiapan selesai, tiga hari kemudian Panglima dan prajurit dari Belanda datang melakukan penyerangan.
Dentuman meriam dan letusan sejatapun terus berdesingan memekakkan telinga.
Di hari berikutnya Sang Sunan untuk mengelabui Belanda mengaku kalah dan menyerah.
BACA JUGA:Tol Musi Rawas Lintasi 3 Kecamatan, Berikut Perkembangannya
Panglima Belanda pun menghentikan penyerangan dan disepanjang tepian sungai mereka melihat banyak sekali pisang ambon.
Sehingga mereka berpesta pora memakan pisang ambon sepuas-puasnya.
Setelah itu mereka bersiap untuk melakukan gempuran kembali.
Namun sebelum mereka turun dan menyeberangi Sungai Musi dan Sungai Sungsang, melihat sepanjang sungai telah di kepung oleh api.
BACA JUGA:Keramat Moneng Lebeh, Legenda Dusun Terawas Musi Rawas, Seberangi Sungai Cukup Pakai Sejadah
Mereka membatalkan serangan dan melapor kepada Ratu Belanda yaitu Ratu Yuliana.