7 Bidadari Mandi di Telaga Musi Rawas, Bikin Patah Hati Pemuda Perantau Asal Curup, Begini Kisahnya

Kamis 13-07-2023,22:24 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Mitos dari cerita rakyat Kabupaten Musi Rawas, 7 Bidadari pernah turun dari khayangan di hutan Desa Muara Kati Lama Kecamatan TPK. 

Desa Muara Kati Lama konon dulunya bernama Desa Rempuding yang menjadi tempat perantauan pemuda asal Curup Bengkulu bernama Bereghas. 

Pemuda ini sempat patah ahti dan kecewa, karena setelah menikah ditinggal istrinya yang konon merupakan bidadari yang turun dari Khayangan. 

Dari sinilah awal mula munculnya Tari Silampari yang hingga kini sering kali disajikan pada pesta perkawinan.

BACA JUGA:Keramat Moneng Tekending, Perantau Asal Rejang Lebong Mencari Peruntungan di Musi Rawas, Bertemu SAD

Kenapa Tari Silampari identik dengan pesta perkawinan?     

Dikutip dari cerita rakyat Kabupaten Musi Rawas, Bereghes dulunya dikenal tekun dan dalam kehidupannya selalu memperlihatkan kesederhanaan. 

Suatu hari Bereghas pergi ke hutan mencari lokasi yang baik untuk dijadikan tempat berkebun.

Namun di tengah perjalanan, dia mendengar suara riuh renyah canda suara-suara wanita. 

BACA JUGA:Sumpah Bereng Kecik, Orang Kupang Jangan Menikah dengan Tanah Periuk Sebelum Kambing Bertanduk Emas

Dalam benak Bereghas, berfikir, mungkinkan di tengah hutan banyak wanita.

Karena penasaran, Berenghas mengendap-endap mendekati arah suara riuh yang dia dengar. 

Berenghas sempat kaget ketika melihat di tengah hutan terdapat telaga kecil yang airnya sangat jernih. 

Berenghas melihat tujuh orang gadis berparas elok turun ke telaga hendak mandi.

BACA JUGA:Asal Usul Tari Silampari, 7 Bidadari Turun Mandi, Si Bungsu Menikah dengan Pemuda Asal Curup di Musi Rawas

Kategori :