Keunikan Situs Megalitik Tutari, Berada di Atas Bukit, Berikut Asal Usul Namanya

Minggu 02-07-2023,19:13 WIB
Editor : Budi Santoso

Ukuran terkecilnya tercatat 14 sentimeter dan terbesar yaitu 88 cm. Kelompok menhir ini berjumlah 110 batu dengan keunikan yaitu batunya tidak tertanam ke dalam tanah tetapi hanya didirikan dengan bertopang kepada susunan batu-batu ukuran lebih kecil di sekeliling menhir supaya tidak roboh.

Seluruh pemangku kepentingan sudah sepatutnya bersama-sama menjaga dan melindungi Situs Tutari yang telah telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya nasional berdasarkan Undang Undang nomor 5 tahun 1992 tentang Cagar Budaya. 

Lantaran di sekitar Situs Tutari selain sudah mulai termakan oleh iklim dan ditumbuhi lumut, dan jamur serta sempat terkena kebakaran hutan dan lahan (karhutla).  

BACA JUGA:Selamat HUT Bhayangkara ke-77, Namanya Diambil dari Kerajaan Majapahit

Ini semua berpengaruh terhadap terjadinya proses pelapukan motif-motif gambar dari batu berlukis.

Belum lagi kehadiran menara kabel tegangan listrik yang bersinggungan dengan Situs Tutari serta ancaman pemanfaatan lahan untuk permukiman penduduk dan area berburu. 

Karena itu, Balai Arkeologi Papua sejak beberapa tahun terakhir berkampanye untuk menyelamatkan warisan prasejarah rakyat Papua tersebut. 

Salah satunya bersama dinas pendidikan setempat memasukkan materi cagar budaya Tutari bagian dari mata pelajaran muatan lokal.

BACA JUGA:Momen Unik HUT Bhayangkara, TNI Ikut Naik Pangkat di Polres Musi Rawas

Termasuk mengajak para siswa berwisata sekaligus edukasi mengenalkan salah satu akar sejarah Papua. 

Sebelum pandemi digelar acara sosialisasi diikuti hampir 500 siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Jayapura. 

Balai Arkeologi Papua juga sempat menerbitkan buku Megalitik Tutari Situs Peradaban Papua dan Ayo ke Tutari sebagai bahan bacaan untuk mata pelajaran muatan lokal.(*)

Kategori :