Ustaz Adi Hidayat Luruskan Kekeliruan Puasa Arafah Bisa Hapus Dosa Setahun Kedepan

Senin 26-06-2023,14:43 WIB
Editor : Agung Perdana

"Jadi jatuh puasanya pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya. Jelas ya, yang harus diikutkan pada tempat tertentu," ucap UAH.

UAH kemudian mencoba menjelaskan dengan detail, misal pemerintah Indonesia menetapkan awal Zulhijah beda dengan Saudi Karena zonanya ada perbedaan.

"Yang diikuti saat puasa Arafah itu bukan ikut ke yang wukuf, bukan waktu Saudi, tapi waktu di sini (Indonesia)," ucap UAH.

"Antum ngukurnya ke Jakarta 4 jam, di Papua 6 jam. Indonesia itu kan luas dari Sabang sampai Merauke, gitu kan. Masya Allah," ujarnya.

BACA JUGA:Aturan Baru! Ketahui, ini Syarat Naik Kereta Api dan Pesawat saat Libur Panjang Idul Adha 2023

BACA JUGA:Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2023, ini Keutamaannya

"Ketika Saudi menetapkan tanggal 9 Dzulhijjah. Misal, Maghrib di Saudi jam 7, di Papua jam berapa? Jam 1. Udah jam 1 udah dini hari, di Saudi baru Maghrib. Artinya ke Saudi ketika masuk misalnya waktunya jam Subuh misal saja jam 5," tukas UAH.

"Jam 5, di Papua udah siang. Bahkan sebagian udah beda waktu. Yang jadi persoalan misalnya kalau Saudi duluan. Saudi sudah tanggal misalnya 9 Zulhijah, di sni sebelumnya. Bisa terjadi," sambungnya.

Jadi dari segi penunaiannya, UAH menjelaskan kaidah-kaidahnya dan ulama-ulama Saudi pun memberikan fatwa jika di suatu negara zona waktunya berbeda jauh, tidak terlampau dekat yang bisa melahirkan perbedaan waktu, maka waktu di negara tersebut yang diikuti.(*)

 

 

Kategori :