BACA JUGA:Wajib Tahu, Mata Kaki Memiliki Fungsi yang Sangat Penting Bagi Tubuh
Ikut menyaksikan penandatanganan kesepakatan, Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi, Dirjen Penyenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah.
Hadir juga Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk Yang Mulia Raja Salman dan Pangeran Muhammad Bin Salman.
Selama ini, Indonesia dan Arab Saudi menjalin hubungan yang sangat erat.
BACA JUGA:Sudah Daftar Haji, Bingung Kapan Berangkat? Jangan Khawatir Berikut Cara Mengetahuinya, Tinggal KLIK
Adapun 221.000 kluota haji Indonesia terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus.
“Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota," ucap Menang.
Selain tentang kuota, kesepakatan ini juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah. Serta beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji.
Menag mengatakan, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia.
BACA JUGA:Usai Tidak Dibatasi, Sudah 5.000 Lebih Warga Lubuklinggau Daftar Haji
Sebagaimana diketahui, karena pandemi, pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji.
Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun. Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji.
Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini.
Pertemuan dengan Menteri Tawfiq juga dimanfaatkan Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia.
BACA JUGA:JCH Diatas 65 Tahun Boleh Berangkat Haji, Indonesia Dapat Jatah 221 Ribu Jemaah