Baru Tahu? Ini Lho Makna Perayaan Hari Raya Imlek

Jumat 06-01-2023,22:54 WIB
Editor : Agung Perdana

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Imlek merupakan waktu untuk melakukan penghormatan kepada keluarga, dewa surgawi, serta leluhur.

Hal ini juga merupakan waktu untuk menyatukan keturunan Tionghoa yang ada di dalam pesta keluarga serta doa bersama.

Hari Imlek juga dikenal dengan sebutan Festival Musim Semi.

Imlek pada umumnya dirayakan selama 15 hari di China.

BACA JUGA:Ini Kegiatan yang Dihindari dan Makanan yang Datangkan Keberuntungan di Imlek 2023

Tujuan hari Imlek ini sebagai sarat makna bagi keluarga keturunan Tionghoa yang dilatarbelakangi oleh warisan mitos serta tradisi kunonya yang masih dijaga hingga saat ini.

Hari raya Imlek merupakan perayaan tahun baru China sesuai dengan penanggalan kalender lunar, yang biasanya akan jatuh di antara akhir Januari dan pertengahan Februari.

Awalnya, para petani di China merayakan hari raya Imlek untuk menyambut musim semi dengan bahagia dan penuh syukur karena mereka bisa kembali bekerja seperti biasanya. 

Hal ini karena, pada saat musim dingin mereka tidak dapat bekerja. Itulah mengapa perayaan Imlek juga disebut Festival Musim Semi.

BACA JUGA:Kue Bulan Hidangan Wajib Saat Imlek, Simak Yuk Cara Membuatnya

Tahun baru China atau Imlek menjadi hari yang ditunggu-tunggu bagi etnis keturunan Tionghoa di seluruh dunia termasuk Indonesia. 

Perayaan Imlek tahun 2023 akan dirayakan pada 22 Januari mendatang. Biasanya perayaan Imlek dirayakan selama 15 hari. 

Namun, biasanya anggota keluarga akan mengadakan jamuan makan bersama pada malam tahun baru China, memberi ucapan dan pembagian angpao sudah bisa dikasih ke anggota keluarga. 

Memberi angpao biasanya dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Makna tradisi ini adalah untuk melambangkan harapan akan rezeki dan keberuntungan.

BACA JUGA:Ternyata Ini Makna Luar Biasa Angpao saat Imlek, Cek di Sini

Selain itu, perayaan hari raya Imlek merupakan momen bahagia dan suka cita bagi anggota keluarga terutama yang terpisah karena pekerjaan maupun pendidikan.

Misalnya, seseorang yang bekerja di Jakarta akan mengambil kesempatan untuk pulang ke Bangka Belitung demi berkumpul dan merayakan perayaan hari raya Imlek bersama keluarga, kerabat ataupun teman.

Di samping itu, makna perayaan Imlek tidak semata-mata untuk menyambut pergantian tahun baru saja, tetapi juga memiliki peran untuk mengenang para leluhur, menguatkan iman di dalam doa, serta harapan agar bisa memperoleh kebahagian, kesehatan dan kemakmuran menuju tahun baru yang lebih baik.

Tradisi pemasangan lampion dan hiasan atau atribut Imlek terpajang di sepanjang jalan maupun di rumah untuk menyambut perayaan Imlek.

BACA JUGA:Imlek 2023 Tahun Shio Kelinci Air, Ini Maknanya

Secara umum, makna lampion itu sendiri adalah untuk menyimbolkan harapan dan masa depan yang lebih cerah.

Perayaan tahun baru cina atau Imlek juga identik dengan bakar petasan yang dimaksud untuk mengusir nasib buruk. 

Tidak hanya itu, masyarakat Tionghoa juga menghiasi langit dengan aneka kembang api yang indah, sama halnya seperti perayaan hari raya lainnya.

Pada puncak perayaan Imlek adalah pada hari ke-15 setelah Imlek atau disebut dengan istilah Cap Go Meh. 

BACA JUGA:Ketahui Sejarah Lengkap Tahun Baru Imlek, Tradisi Bagi Etnis Tionghoa

Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang jika diartikan secara bahasa bermakna “15 hari setelah Imlek”.

Bila dipenggal per kata, ‘Cap’ memiliki arti sepuluh, ‘Go’ berarti lima, dan ‘Meh’ adalah malam.

Umumnya, perayaan Cap Go Meh menjadi puncak festival perayaan Imlek dengan pertunjukan atraksi ‘lokthung‘ atau dalam dialek Hakka disebut ‘tatung‘. 

Di mana ada seseorang dijadikan perantara untuk dirasuki oleh roh dewa atau leluhur dengan menggunakan mantra dan mudra tertentu.

BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2023 Bulan Januari Ini, Simak Sederet Ucapan Selamatnya

Para ‘tatung’ akan berkeliling ke jalan-jalan karena dipercayai bertujuan sebagai ritual pencucian jalan untuk membersihkan segala kesialan dan roh jahat yang ada di seluruh kota. 

Pertunjukan pawai tatung tersebut adalah tradisi menusuk badan, seperti sayat lidah atau menyayat bagian badan dengan pedang dan masih banyak lagi atraksi ekstrim lainnya. Karena dirasuki mereka pun menjadi kebal akan benda tajam.

Selain itu, tradisi arak-arakan naga dan barongsai yang dapat dilihat di sepanjang jalan kota tertentu.

Barongsai adalah simbol kebahagiaan, kegembiraan, dan kesejahteraan. Sementara naga adalah simbol kekuasaan atau kekuatan.(*)

Artikel ini sudah tayang di disway.id dengan judul: Inilah Makna Perayaan Hari Raya Imlek, Baru Tahu?

 

 

Kategori :