"Pengamanan akan difokuskan di kawasan Tanjung Senai dan sekitarnya, karena malam Pesta Rakyat itu akan dihadiri Rhoma Irama," ungkapnya Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman saat memimpin Rakor persiapan pengamanan Hari Jadi Kabupaten Ogan Ilir di Ruang Rapat Quickwins Mapolres Ogan Ilir, Rabu, 4 Januari 2022.
Menurut Andi Baso, pengamanan juga akan dilakukan terhadap jalur lalu lintas yang menuju ke kawasan Tanjung Senai.
Hal tersebut harus dilakukan, mengingat kawasan Tanjung Senai akan menjadi pusat konsentrasi masyarakat untuk menyaksikan Raja Dangdut Rhoma Irama.
BACA JUGA:Honor Artis Dangdut Sekali Manggung, Tertinggi Bukan Rhoma Irama
Kegiatan Rakor ini diselenggarakan dengan maksud sebagai langkah awal pelaksanaan pengamanan HUT Kabupaten Ogan Ilir yang ke-19 agar dapat berjalan lancar,” kata Kapolres.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalur menuju kawasan Tanjung Senai maupun di kawasan Tanjung Senai sendiri akan dilakukan rekayasa lalu lintas.
"Kendaraan-kendaraan yang menuju ke Tanjung Senai akan dialihkan melalui jalur yang sudah ditentukan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kemacetan khususnya di Jembatan Pesona,” jelas Kapolres.
Untuk itu, pihaknya akan menempatkan personel di penggal-penggal jalan menuju Tanjung Senai bersama petugas dari Dishub, Satpol PP dan Kodim OKI-OI.
BACA JUGA:Anggota PPK Musi Rawas Sudah Dilantik, Sidang Dugaan Pelanggaran Perekrutan Baru Dimulai, Kok Bisa
"Harapan kita dengan sinergitas dan kolaborasi dalam pengamanan tersebut perayaan HUT Kabupaten Ogan Ilir ke-19 di wilayah hukum Polres Ogan Ilir berjalan lancar, serta Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas tetap aman kondusif," harapnya.
Seperti diketahui, Rhoma Irama (lahir 11 Desember 1946) adalah seorang penyanyi, musikus, penulis lagu, produser dan aktor Indonesia keturunan Sunda.
Mulai akhir 1960-an, ia memulai karir musiknya sebagai Rhoma Irama sebagai bagian dari band pop Orkes Melayu Purnama, merintis beberapa elemen musik dangdut.
Dia kemudian membentuk bandnya Soneta Group, mencapai banyak kesuksesan musik dengan gaya dangdut inovatif yang menggabungkan pengaruh Barat, Melayu, dan Bollywood.
BACA JUGA:Mantan Pj Kades di Jayaloka Musi Rawas Korupsi Dana Desa, Nilainya Fantastis
Dari akhir 1970-an, ia mulai berubah menjadi gaya yang lebih berorientasi Islam, memimpin budaya musik populer yang saleh.
Selama puncak ketenarannya di tahun 1970-an, ia dijuluki "Raja Dangdut" dengan Grup Soneta-nya. (*)