Ridwan Mukti akan Sering ke Bengkulu, Jangan Suruh Saya Berhenti Berpolitik

Senin 02-01-2023,16:00 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

BENGKULU, LINGGAUPOS.CO.ID – Vonis pencabutan hak politik terhadap mantan Gubernur Bengkulu Dr H Ridwan Mukti ternyata tidak membuatnya lemah.

Mantan Anggota DPR RI dua periode itu dipastikan akan tetap berpolitik usai bebas menjalani hukuman 16 November 2022 lalu.

Bahkan dirinya mengaku akan sering dating ke Provinsi Bengkulu setelah anak sulungnya selesai menempuh pendidikan jenjang SMA.

“Sekarang ini saya masih tinggal di Jakarta. Mungkin nanti saya akan sering ke Bengkulu kalau anak sulung saya selesai sekolah SMA karena akan melanjutkan kuliah di luar negeri,” ungkap Dr H Ridwan Mukti saat menggelar syukuran di kediaman pribadinya Kelurahaan Sidomulyo Kota Bengkulu, Sabtu, 31 Desember 2022 malam).

BACA JUGA:2 SPBU ini Turunkan Harga per 1 Januari 2023, Ada 7 Jenis BBM yang Turun

Mungkinkah mantan Bupati Musi Rawas dua periode itu akan mencalonkan kembali pada Pilkada Provinsi Bengkulu? Atau akan kebali mencalonkan diri menjadi Anggota DPR RI lewat Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu?

Ini dijawab tegas Dr H Ridwan Mukti dihadapan ratusan masyarakat dan Gubernur Bengkulu H Rohidin Mersyah yang ikut hadir saat syukuran.

Dirinya dipastikan tidak akan lagi mengikuti Pilkada Gubernur ataupun anggota DPR RI.

Dirinya akan meneruskan jenjang politik ke kancah Nasional pada Pilpres 2024. 

BACA JUGA:Wajib Kamu Tahu, Sikok Bagi Duo Salah Satu Istilah Angka Dalam Bahasa Palembang

“Saya sudah pernah jadi Anggota DPR RI, jadi Gubernur juga pernah. Doakan saya lebih tinggi lagi mendukung salah satu calon presiden pada 2024 nanti,” tegas Ridwan Mukti.

Ridwan Mukti mengaku baginya politik merupakan wadah untuk memperjuangkan penderitaan rakyat. Saya sebagai orang partai, dirinya tidak akan pernah berhenti untuk berpolitik.

Namun politik yang akan dijalankannya tidak untuk kepentingan pribadi, namun semata-mata untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

“Jangan suruh saya berhenti berpolitik karena saya orang partai. Saya akan terus berpolitik karena bagi saya untuk memperjuangkan rakyat hanya biasa dengan berpolitik,” tegasnya.

BACA JUGA:Mengerikan, Kecelakaan di Lubuklinggau, 25 Orang Meninggal Dunia

Diberitakan sebelumnya saat tasyakuran Mantan Gubernur Bengkulu Dr H Ridwan Mukti juga meminta maaf kepada orang-orang yang telah berjuang membantu dirinya.

Permohonan maaf ini disampaikan karena dirinya belum bisa membalas jasa orang-orang yang telah berbuat banyak untuk memenangkan Pilkada Bengkulu 2015 lalu.

“Pada kesempatan ini saya memohon maaf karena belum bisa membalas jasa-jasa orang yang telah membantu saya berjuang memenangkan Pilkada Bengkulu 2015 lalu. Saya doakan menjadi amal jariah,” ungkap Dr H Ridwan Mukti Sabtu, 31 Desember 2022.

Ia mengaku sedih karena orang-orang yang berjuang tersebut disingkirkan saat dirinya mendapat musibah proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BACA JUGA:Pedes, Segar dan Nikmat, Ini Resep Pindang Khas Meranjat Ogan Ilir, Bikin Laper!

Ridwan Mukti menyindir mantan Wakil Gubernur Bengkulu H Rohidin Mersyah yang saat itu menggantikan dirinya sibuk dengan kekuasaan.

“Ketika orang-orang yang berjuang tidak dipakai lagi, Adinda Rohidin sibuk dengan kekuasaan, dikelilingi orang-orang yang tidak berjuang. Karena Adinda Rohidin tidak pernah merasakan bagainama beratnya berjuang untuk memenangkan Pilkada pada waktu itu,” sindir Ridwan Mukti.

Mantan Bupati Musi Rawas dua periode itu juga menyindir Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Sindiran itu disampaikan saat Ridwan Mukti menceritakan kilas balik dirinya saat berjuang menjadi Gubernur Bengkulu berpasangan dengan H Rohidin Mersyah.

BACA JUGA:PPKM Resmi Dicabut, Begini Kata Pj Sekda Muba

Rohidin Mersyah dinilai tidak berbuat apa-apa saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Bengkulu 2015 lalu. 

Pernyataan ini disampaikan Dr H Ridwan Mukti saat menggelar syukuran dan doa bersama di kediamannya di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu, Sabtu, 31 Desember 2022 malam.

Syukuran kedua ini khusus untuk keluarga, sahabat, pejabat serta masyarakat Bengkulu yang selama ini membantu Ridwan Mukti saat menjabat sebagai Gubernur Bengkulu.

“Di sini ada Adinda Rohidin saya sampaikan. Adinda Rohidin tidak berbuat apa-apa pada waktu berjuang saat itu. Kita masuk ke desa-desa, masuk ke pelosok,” cerita Ridwan Mukti di hadapan ratusan undangan.

BACA JUGA:Kapolres Ogan Ilir Kedapatan Menggendong Polwan Cantik, Siapakah Perempuan itu

Hal inilah kata Ridwan Mukti yang membuat Rohidin Mersyah tidak mengenal siapa saja orang yang ikut berjuang menjadikan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu periode 2016-2021.

Termasuk uang miliaran rupiah yang dikeluarkan,  Ridwan Mukti menyebut Rohidin Mersyah tidak mengetahuinya.

“Adinda Rohidin pada waktu kampanye pergi haji. Jadi Adinda Rohidin tidak kenal siapa yang berjuang pada waktu itu,” cerita Ridwan Mukti.

Untuk itu Ridwan Mukti meminta maaf kepada semua orang yang berjuang untuk dirinya dan Rohidin Mersyah karena belum bisa membalas jasanya.

BACA JUGA:Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Sedih, Orang-orang yang Berjuang di Bengkulu Disingkirkan Kekuasaan

Namun Ridwan Mukti mengaku ikut bangga karena saat ini Provinsi Bengkulu tidak lagi berada diurutan terakhir angka kemiskinan.

Sebab pada tahun pertama dirinya menjabat Gubernur Bengkulu, sudah menyampaikan 27 program besar kepada Presiden  Jokowi.

Salah satunya membuka akses wilayah Bengkulu dari segala penjuru.

“Saya sudah sampaikan 27 program besar kepada pak Jokowi. Nah pada saat saya ditahan Adinda Rohidin tinggal mengikutinya karena semua Perda sudah dibuat. Alhamdulillah saya ikut bangga karena Bengkulu sekarang tidak lagi menjadi juru kunci tingkat kemiskinan,” terang Ridwan Mukti.  

BACA JUGA:Ridwan Mukti Bangga, Kini Bengkulu Sudah Maju

Di hadapan masyarakat Bengkuku Ridwan Mukti kembali menceritakan kisah dirinya sebelum ditetapkan KPK sebagai tersangka suap.

Diakui Ridwan Mukti, sejak dirinya mendeklarasikan anti korupsi, aroma penolakan oleh oknum pejabat yang masih ingin melalukan korupsi mulai terasa.

Beberapa kali jebakan dari musuh politiknya untuk menyingkirkan Ridwan Mukti dari Bengkulu mulai dirasakan.

Aroma jebakan musuh politiknya pertama pada saat lebaran tahun pertama dirinya menjabat Gubernur Bengkulu.

BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Perbuatan Warga Lubuklinggau ini Bisa Membuat Krisis Pangan

Saat itu sejumlah oknum pejabat ingin memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada dirinya.

Tapi waktu itu Ridwan Mukti  minta Sesprinya bernama Yono agar semua pejabat yang ingin ketemu saya diperiksa badannya.

Jangan oknum pejabat itu sampai membawa uang pada saat bertemu dengan dirinya. 

“Alhamdulillah jebakan pertama kepada saya bisa digagalkan. Waktu itu setelah lebaran Sekda bilang untung saya tidak menerima apa-apa. Kalau bapak tadi menerima orang sudah siap menangkap bapak,” kata  Ridwan Mukti.

BACA JUGA:Siap-siap, Ini Syarat dan Cara Daftar 10 Formasi CPNS Kemenkumham 2023

Jebakan kedua musuh politik Ridwan Mukti dirasakan pada saat suami Hj Lily Martiani Maddari itu menikahkan anaknya.

Saat itu skenarionya Ridwan Mukti diharapkan meminta sumbangan kepada pejabat untuk biaya pernikahan anaknya. Namun hal ini tidak dilakukan Ridwan Mukti.

Begitupun tamu undangan yang datang telah diingatkan tidak memberikan bantuan yang nominalnya melebihi dari Rp1 juta.

“Jebakan kedua waktu saya menikahkan anak saya. Waktu itu saya koordinasi dengan KPK kalau mau menikahkan anak saya. Dan alhamdulillah saya bisa lewati jebakan kedua ini,” kata Ridwan.

BACA JUGA:Ridwan Mukti Sebut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Tidak Berbuat, Makanya tak Mengenal Orang yang Berjuang

Jebakan ketiga diceritakan Ridwan Mukti ditujukan kepada istrinya Hj Lily Martiani Maddari. Jebakan ketiga ini membuat Ridwan Mukti kalah dalam berpolitik.  

Jelang lebaran ditahun kedua dirinya menjadi Gubernur Bengkulu, orang datang ke rumah pribadinya membawa uang Rp1 miliar.

Pada saat itu dirinya sama sekali tidak mengetahui orang tersebut memberikan uang kepada istrinya.

Kemudian selang 30 menit orang yang memberi uang datang, kediaman Ridwan Mukti digerebek KPK.

BACA JUGA:Cita Rasa Kuah Pindang Pantin yang Segar Bikin Nagih, Ini Resepnya

“Jebakan ketiga saya kurang mengontrol istri saya. Si Riko itu teman istri saya dan orang tua Riko itu teman mertua saya sama-sama kontraktor. Jahat sekali Riko itu,” kata Ridwan.

Waktu itu Ridwan mengaku sedang memimpin rapat. Ia mendapat kabar istrinya dibawa KPK ke Polda Bengkulu.

“Saya langsung ke Polda dan hari itu juga ikut dibawa ke Jakarta,” beber Ridwan.

Selama dua hari di gadung KPK Jakarta, Ridwan Mukti mengaku sama sekali tidak diperiksa.

BACA JUGA:Firdaus Komar, Penjual Roti Keliling yang Jadi Doktor Administrasi Publik

Sampai pada akhirnya Ridwan Mukti ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan.

“Dalam berita acara pemeriksaan saya katanya menerima fee proyek 10 persen. Ternyata pengakuan dari (saksi yang diperiksa penyidik) meminta maaf kepada saya karena dirinya diminta melakukan rekayasa keterangan,” jelas Ridwan Mukti.

Ridwan Mukti mengaku sempat meminta rekonstruksi alat bukti yang dijadikan senjata menjerat dirinya sebagai tersangka.

Namun sayangnya rekonstruksi tersebut tidak dipakai sebagai alat bukti penyidikan.

BACA JUGA:Ternyata Pempek Sudah Ada di Era Sriwijaya, Buktinya Tercatat di Prasasti Talang Tuwo

“Bagi saya berpolitik itu hanya ada dua. Menang dan kalah. Saya menjalani hukuman bukan berarti saya salah tapi saya kalah,” tegas Ridwan.

Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Memulai dari Rejang Lebong, ini Langkah Politiknya

Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, saat ini berada di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Sampai dengan Minggu 4 Desember 2022, ia masih berada di rumahnya di Jalan Garuda Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau.

BACA JUGA:Pembunuhan di Lubuklinggau, 2 Orang Meninggal Dunia, Motifnya Sepele

Sejak berada di Lubuklinggau pada Kamis 1 Desember 2022, ia juga sudah melakukan beberapa kegiatan dan perjalanan, diantaranya ke Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.

Bahkan di Tugumulyo pada Jumat 2 Desember 2022, ia menjadi imam dan khatib Salat Jumat.

Ia juga sudah ke kampung halamannya Desa Mandi Aur Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas.

Setelah ini, ia juga menjadwalkan akan mulai melakukan perjalanan ke Provinsi Bengkulu, yang akan diawali dari Kabupaten Rejang Lebong.

BACA JUGA:2 SPBU ini Turunkan Harga per 1 Januari 2023, Ada 7 Jenis BBM yang Turun

“Kami juga akan ke Bengkulu, menemui kerabat, teman dan sabahat yang ada di sana. Kebetulan kami juga memiliki rumah di Kota Bengkulu,” jelasnya, Minggu 4 Desember 2022.

Ridwan Mukti yang juga mantan Bupati Musi Rawas selama dua periode, menjelaskan alasannya pulang ke Lubuklinggau dan selanjutnya ke Bengkulu.

 “Setelah saya bebas dari hukuman, banyak keluarga, rekan, teman dan sahabat yang ingin bertemu. Makanya daripada ke Jakarta, lebih baik saya yang mendatangi,” katanya.

Ditambah lagi, selama menjalani hukuman ia sama sekali tidak bertemu dengan keluarga. “Saya pulang ke rumah orang tua saya di Talang Jawa, Lubuklinggau, tempat saya dibesarkan,” katanya.

BACA JUGA:Tukang Ojek Pangkalan RS AR Bunda Minta ke Kapolres Prabumulih, Apa yang diinginkan?

Moment itu ia jadikan waktu untuk bertemu dengan keluarganya yang ada di Lubuklinggau. Juga dilakukan tasyakuran di sana. “Setelah ini saya juga akan ke Bengkulu,” tegasnya.

Mengenai langkah politik selanjut, saat temu kangen dengan wartawan di rumahnya, Minggu 12 Desember 2022, Ridwan Mukti mengatakan bahwa ia tidak mungkin lagi akan mencalonkan diri sebagai Bupati.

 “Saya tidak mungkin menjadi Bupati, Wali Kota. Bahkan Gubernur, juga DPR RI. Doakan saya untuk mendapatkan yang lebih tinggi lagi,” kata Ridwan Mukti.

Ia menjelaskan, setelah ini ia akan kembali ke Jakarta, karena ada anaknya yang masih SMA. Kemudian ia juga akan terlibat aktif dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

BACA JUGA:Kecelakaan di Musi Rawas, Dilaporkan 36 Orang Meninggal Dunia

“Setelah calon yang saya dukung menang (menjadi Presiden, red), itu baru langkah politik saya selanjutnya,” kata mantan Gubernur Bengkulu.

Pilkada Sebentar Lagi, Lily Maddari Istri Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti Bilang Seperti ini

Hj Lily Maddari istri mantan Gubernur Bengkulu H Ridwan Mukti memberikan penjelasan saat ditanya mengenai apakah akan kembali ke dunia politik.

Ia menjawab pertanyaan ini saat bertemu wartawan di sela-sela temu kangen bersama H Ridwan Mukti di kediamannya, Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Minggu 4 Desember 2022.

BACA JUGA:Kondisi Terkini Wakil Bupati Kaur Bengkulu yang Jarinya Hancur Ketika Petasan Meledak di Tangan

Seperti diketahui bahwa Lily Maddari sebelumnya juga adalah politisi, ia pernah menjabat Ketua DPD Golkar Musi Rawas.

Kemudian juga menjabat sebagai Anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) selama 5 tahun.

Soal isu kembali di dunia politik ini, juga disinggung Ridwan Mukti. Ia mengatakan istrinya sudah paham dengan dunia politik.

"Semua strategi politik saya tulis, sebelum dilaksanakan. Istri saya sudah membacanya, sehingga secara otodidak dia paham," kata Ridwan Mukti.

BACA JUGA:Hari Besar dan Peringatan Januari 2023, Serta Kalender Lengkap dengan Weton

Hanya saja soal lebih tegasnya, ia meminta wartawan bertanya sendiri dengan Lily Maddari.

Saat ditanya langsung kepada Lily Maddari, begini jawabannya.

 “Secara langsung Bapak (Ridwan Mukti, red) tidak pernah ngomong untuk mendukung, karena kami juga masih menikmati ketemu keluarga, ketemu anak-anak,” katanya

Ia juga mengatakan, bahwa takdir ini sudah ia jalani bersama suami. Namun hal itu tidak menyurutkan, tidak mematahkan semangat untuk terus berbuat untuk masyarakat dan terus berjuang untuk masyarakat.

BACA JUGA:MS Word: Men-translate Inggris ke Indonesia dan Menerjemahkan Teks, Tahukah kamu..?

“Dengan Bismillah, rekan-rekan mungkin bagaimana saya selama ini berkiprah di Golkar, di DPRD provinsi. Terus saya bisa berbuat untuk masyarakat,” katanya.

Jadi menurut Lily, jika memang Allah berkehendak, maka tidak ada yang tahu.

 “Tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah berkehedak. Teruslah berbuat baik, kami berbahagia jika bisa bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.

Karena berbuat baik itu, menurutnya membuat ia bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat dan dengan keluarga. 

BACA JUGA:Firdaus Komar, Penjual Roti Keliling yang Jadi Doktor Administrasi Publik

“Jadi setelah melalui proses ujian ini, Insya Allah bisa terus turun ke masyarakat, apapun kondisinya,” kata Lily.

“Jadi dengan dukungan rekan-rekan pers, dukung terus terus saya agar bisa berbuat baik untuk masyarakat,” ia menambahkan.

Apalagi menurutnya, kondisi masyarakat saat ini sedang terpuruk, akibat Pandemi Covid-19. Bahkan ia terus mendapatkan laporan informasi dari Ahmad Bakri (mantan Sekretaris DPD Golkar Musi Rawas, selama Lily menjadi ketua). (*)

Kategori :