Serta mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia mengacu pada Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
Evaluasi berkala ini, dilakukan setiap bulannya mengikuti tren harga rata-rata pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya.
"Kami pastikan harga ini adalah harga yang kompetitif untuk kualitas yang kami berikan," jelas Irto.
Sementara itu juga diketahui harga minyak mentah saat ini sedang jatuh. Bahkan harga minyak mentah dunia sempat berada pada titik terendah pekan lalu yakni USD 71 per barel.
BACA JUGA:Mau Ikut Seleksi PPPK? Simak Cara Memilih Formasi dan Pendaftarannya
Karena itulah pemerintah melakukan kajian untuk proses review penurunan harga BBM Pertamina.
Proses review penurunan harga BBM pertamina dilakukan mengingat saat ini harga minyak mentah dunia sedang jatuh.
Sementara pada perdagangan hari Jumat 23 Desember 2022, harga minyak Brent tercatat USD 80.98 per barel, turun USD 1.22 atau 1 persen dibandingkan posisi kemarin.
Sedangkan harga minyak light sweet West Texas Intermediate juga ditutup melemah 1 persen menjadi USD 77.49 per barel.
BACA JUGA:Begini Modus Oknum Sales Barang di Lubuklinggau Gelapkan Uang Perusahaan
Ada 4 jenis harga BBM Pertamina yang akan direview. Meliputi pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dexlite.
Hal itu diakui oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting. Didalam negeri, operator SPBU sudah menaikan harga BBM pertamina sejak 1 Desember 2022.
Jenis kenaikan Harga BBM Pertamina yakni BBM non subsidi seperti Pertamina Dexlite, Dexlite dan Pertamax Turbo 98.
Dengan kemungkinan review oleh pemerintah, ada kemungkinan 3 jenis harga BBM pertamina itu akan turun. Ditambah dengan harga pertamax yang sudah lama tidak mengalami perubahan harga.
BACA JUGA:Basarnas Lubuklinggau Laksanakan Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru
Disisi lain, Kementerian ESDM juga sudah mengeluarkan aturan baru BBM berlaku 1 Januari 2023.