Kala api semakin membesar dan kejadian itu diketahui semua penumpang, Gustria yang panik hanya bisa pasrah dan terus berdoa. Dia mendengar sejumlah penumpang menangis, tapi tak terlalu histeris.
“Para pramugarinya juga tenang, tidak melakukan instruksi yang membuat kita panik,” kata Gustria.
Karena itu, suasana cukup kondusif. “Di atas itu ada sekitar 30 menit, kita gatau harus apa, pasrah,” ceritanya.
Sementara itu, pasutri Fatia Fahmida dan Hendri Safrizal serta anak bungsunya, M Giffari Dinejad, juga warga Prabumulih, yang kediamannya di depan kantor Lurah Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, juga bercerita.
BACA JUGA:Ini Pengganti Kapolres Muara Enim, Dicopot Apakah Gara-gara Viral?
Saat disambangi, kemarin, Fatia tak henti mengucapkan syukur karena bisa pulang dengan selamat.
“Alhamdulillah bersyukur diberi Allah swt kesempatan hidup kedua,” ucapnya sembari ke dapur.
Rupanya, dia mengambil potongan tiket pesawat Lion JT-330.
“Tiket ini mau kami simpan. Kenang kenangan bahwa kami selamat dari insiden,” imbuhnya.
BACA JUGA:Warganya Diduga Bugil di Tiktok, ini Kata Camat Rantau Panjang Ogan Ilir
Fatia duduk di seat nomor 30 C dan suaminya 31 B.
Fatia bersama sang suami dan anak bungsunya pulang dari Jakarta untuk menghadiri acara wisuda anak ketiga mereka, M Syahrul Fahrezi.
“Abangnya Giffari wisuda, makanya kami ke Jakarta,” jelasnya.
Rupanya, saat mau pulang ke Palembang, dia dan suami memang sempat ragu. Anak-anaknya menyarankan untuk pulang hari Minggu saja.
BACA JUGA:Viral, Video Tiktok Seorang Gadis Nekat Telanjang Bulat, Diduga Warga Ogan Ilir
“Tapi kami khawatir karena si dedek (anak bungsu, red) mau sekolah,” sebutnya.