BACA JUGA:Ini Dia Perawat di Lubuklinggau yang Cabuli Adik Pasien
Sekira pukul 08.25 WIB, teman anak terdakwa datang ke rumah terdakwa untuk main dengan anak pertama terdakwa.
Karena si sulung sedang sekolah, korban main dengan adik si sulung. Terdakwa tiba-tiba memarahi anaknya karena karena menumpahkan jajanan kepada korban dan teman-temannya.
Istri terdakwa keluar dari dapur menghampiri anaknya dan berkata “Ngapo Nak?”
“Dimarahi Papa,” jawab sang anak.
BACA JUGA:Perawat di Lubuklinggau Diduga Cabuli Adik Pasien
Setelah itu, istri terdakwa kembali ke dapur untuk memasak.
Lalu korban dan teman-temannya pergi dari rumah terdakwa. Dan tidak lama kemudian, mereka kembali lagi ke rumah terdakwa, sampai akhirnya tinggal ada korban dan temannya main sambil duduk di kursi ruang tamu.
Sementara anak terdakwa ke belakang mengambil makan. Melihat anaknya ke belakang, terdakwa menghampiri korban dan temannya lalu duduk di lantai berhadapan dengan korban dan temannya. Terdakwa saat itu bermaksud akan memasukkan tangannya ke dalam celana korban.
“Jangan Papa *****,” cegah korban pada ayah temannya itu.
BACA JUGA:Pembunuhan Sadis di Muratara Diduga Karena Motif Asmara
Akan tetapi terdakwa tetap memasukkan tangan kirinya secara paksa dari arah perut anak korban ke bawah ke dalam celana hingga menyentuh alat kelamin korban.
Setelah 10 menit puas dengan aksinya, terdakwa memberi korban makanan ringan berbentuk cokelat Rp 500-an.
Kemudian korban dan temannya pulang ke rumah dan langsung memberitahukan kepada tantenya. Perbuatan terdakwa dilaporkan ke Polres Lubuklinggau.
Berdasarkan Visum Et Revertum Nomor : 359/02/VER/MASOKA/RS.Dr.SOBIRIN/V/2022 20 Mei 2022 tampak luka lecet di daerah perinium pada jam 5, tidak dijumpai robekan pada selaput dara. (*)