Dijadikan Nama Jalan di Lubuk Linggau, Ini Kisah Perjuangan Pahlawan Jenderal Sudirman Melawan Penjajah

Dijadikan Nama Jalan di Lubuk Linggau, Ini Kisah Perjuangan Pahlawan Jenderal Sudirman Melawan Penjajah

Jenderal Sudirman Melawan Penjajah.--

LINGGAUPOS.CO.ID – Penggunaan nama pahlawan Indonesia menjadi nama jalan bukanlah hal baru, termasuk di Kota Lubuk Linggau yang menjadikan nama pahlawan Jenderal Sudirman untuk dijadikan nama jalan.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa hormat atas peran Jenderal Sudirman ini semasa melawan penjajah, tujuan lainnya juga sebagai wujud terima kasih atas perjuangan serta pengabdiannya pada bangsa Indonesia.


Jenderal Sudirman.--Wikipedia

Selain itu, pemakaian nama pahlawan ini sebagai nama jalan diharapkan bisa mengingatkan generasi mendatang bahwa Jenderal Sudirman ini telah berkontribusi dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Pemakaian nama pahlawan Jenderal Sudirman di Kota Lubuk Linggau ini digunakan pada Kecamatan Lubuk Linggau Barat II.

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Monumen Perjuangan Rakyat Kota Lubuk Linggau, Saksi Pahlawan dari Musi Ulu Rawas

Melansir dari laman Wikipedia yang dikutip pada Jumat, 8 November 2024, perjuangan Jenderal Sudirman ini perlu dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia termasuk warga Kota Lubuk Linggau.

Hal tersebut karena ia merupakan panglima besar TNI pertama yang sangat dihormati sepanjang sejarah Indonesia.

Mengetahui perjuangan Jenderal Sudirman ini tentunya sangat tepat dilakukan dalam rangka Hari Pahlawan pada 10 November 2024 nanti.

1. Perjuangan Jenderal Sudirman di Zaman Penjajahan Jepang

BACA JUGA:Wajib Tahu, ini 3 Pahlawan dari Sumatera Selatan, Berikut Profil dan Kiprahnya

Jenderal Sudirman ini lahir di Purbalingga, Jawa Tengah pada 24 Januari 1916, pada saat dirinya berusia 7 tahun, ia terdaftar di sekolah pribumi, yang kemudian dipindahkan ke sekolah menengah punya Taman Siswa.

Selanjutnya, ke Sekolah Menengah Wirotomo, dan akhirnya melanjutkan pendidikannya di HIK atau sekolah guru Muhammadiyah, Solo, namun tak sampai tamat.

Dirinya menikah pada 1936, dan Sudirman ke Cilacap untuk mengajar di sebuah sekolah dasar Muhammadiyah.

Dirinya mengabdikan diri jadi guru HIS Muhammadiyah, Cilacap, serta pemandu pada organisasi Pramuka Hizbula Wathan tersebut.

BACA JUGA:Tumbuhkan Rasa Cinta Pada Tanah Air, Inilah 5 Puisi Hari Pahlawan 2024

Kemudian beberapa tahun Sudirman diangkat jadi kepala sekolah walaupun tak mempunyai ijazah guru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: