Viral Video Hujan Es di Lampung Barat, Begini Kata BMKG
Hujan Es Lampung Barat--tiktok: nanosuyatno31
LINGGAUPOS.CO.ID - Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan fenomena langkah terjadi di Lampung Barat, yakni adanya hujan es. Begini penjelasan dari BMKG.
Warga di sejumlah wilayah kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat dihebohkan dengan adanya fenomena hujan es disertai angin kencang.
Disamping suhu panas yang melanda di beberapa wilayah Indonesia, sebaliknya di Lampung Barat terjadi hujan es.
Peristiwa tak biasa tersebut terjadi pada Selasa, 29 Oktober 2024 video hujan es itupun kini viral dan beredar di berbgai platform media sosial.
BACA JUGA:Kalapas Narkotika Muara Beliti Hadiri Sertijab Pejabat Manajerial Di Lingkungan Kanwil Kumham Sumsel
Seperti yang terlihat dalam unggahan TikTok @nanosuyatno31, dikutip pada Jumat 1 November 2024, dalam video tersebut memperlihatkan hujan deras yang sedang terjadi.
Namun hujan deras tersebut juga disertai dengan es, dalam video terlihat batu es tersebar di lantai. Bahkan karena hujan es, perekam memperlihatkan atap seng rumahnya bolong akibat hujan es.
Penjelasan dari BMKG
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Lampung, Rudy Haryanto juga membenarkan adanya hujan es tersebut.
BACA JUGA:KPU Lubuk Linggau Laksanakan Rakor Kedua Uji Beban Aplikasi Sirekap
“Iya benar, kami sudah mendapatkan informasinya. Dan fenomena semacam ini dapat terjadi pada dataran tinggi,” ujarnya dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Jumat, 1 November 2024.
Menurutnya, terjadi hujan es lantaran adanya pertumbuhan awan yang membentuk gumpalan hitam dengan ketinggian rendah dan terdapat butiran es di dalamnya hingga jatuh ke dataran.
“ Awan konvektif mulai terbentuk pada pukul 13.20 WIB. Dalam waktu kurang dari dua jam, awan ini berkembang dengan cepat dan mencapai puncaknya pada pukul 15.10 WIB, saat kejadian hujan es terjadi,” jelasnya.
Kata Rudy, pertumbuhan awan yang cepat ini mengindikasikan adanya pembentukan awan cumulonimbus (Cb) yang kuat serta didorong oleh kondisi armosfer yang mendukung konveksi tinggi.
BACA JUGA:KPU Musi Rawas Gelar Rakor Penyusunan Produk Hukum Badan Adhoc
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: