Waw, 64 Mantan Napi Ikut Pilkada 2024, Termasuk di Lubuk Linggau dan Musi Rawas Utara

LINGGAUPOS.CO.ID – Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November 2024 ternyata diikuti 64 mantan terpidana atau kontribusi (Napi).

Termasuk dalam Pilkada 2024 di Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan juga diikuti oleh mantan terpidana.

Data semua Paslon yang akan bertarung pada Pilkada Serentak 2024 ditampilkan KPK pada situs infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/Pasangan_calon.

Nah lewat situs ini, masyarakat bisa mengakses data-data dari Paslon peserta Pilkada Serentak 2024 termasuk latar belakang atau status hukum yang pernah disandangnya.

BACA JUGA: Samsung Galaxy A16 5G Resmi jadi HP Murah Pertama yang Dapat Android 6 Kali

Profil setiap calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terdapat di bagian profil calon berisi riwayat pendidikan, organisasi, tanda penghargaan, hingga masalah hukum.

Dari riwayat hukum 3.106 orang yang ikut kontestan Pilkada Serentak 2024, di antaranya 64 kandidat berstatus mantan napi atau mantan terpidana.

Rinciannya 17 calon bupati berstatus mantan napi, 19 calon wakil bupati, 10 calon wali kota, 6 calon wakil wali kota, dan 2 calon gubernur.

Dari 64 mantan terpidana yang ikut Pilkada 2024 tersebut terjerat berbagai macam kasus, diantaranya korupsi serta pengendalian narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba).

BACA JUGA: Matic Stylish dengan Mesin 125 cc dan Bagasi Luas, Honda Luncurkan SCR125 2025

Dikutip dari situs infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/Pasangan_calon, mantan terpidana yang ikut Pilkada 2024 ada nama Rachmat Hidayat Calon Wali Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan.

Rachmat Hidayat dalam Pilkada Kota Lubuk Linggau berpasangan dengan H Rustam yang diusung oleh sejumlah partai lain antara Nasdem dan PKS.

Kemudian di Pilkada Kabupaten Musi Rawas Utara terdapat nama M Syarif Hidayat maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Hj Gusti Rohmani.

Pasangan ini diusung oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrat.

Sumber: