Sejarah Hari Sumpah Pemuda, Sebuah Simbol Persatuan dan Kebangkitan Pemuda

Sejarah Hari Sumpah Pemuda, Sebuah Simbol Persatuan dan Kebangkitan Pemuda

Sejarah Hari Sumpah Pemuda--instagram: indozone.id

Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)

Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I: Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond)

BACA JUGA:Menjaga Keberlanjutan Melalui Praktik Bisnis Bertanggung Jawab di PHR Zona 4

Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III: R.C.L. Sendoek (Jong Celebes)

Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V: Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

BACA JUGA:5 Cara Memperingati Hari Batik Nasional yang Dapat Kita Lakukan

Tiga Rapat Penting Kongres Pemuda

Selama dua hari, kongres ini diisi oleh tiga rapat yang membahas berbagai isu penting terkait kebangsaan dan persatuan.

Rapat Pertama di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond Rapat ini diadakan pada 27 Oktober 1928, dan dipimpin oleh Mohammad Yamin.

Dalam pertemuan ini, Yamin menyampaikan pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia. Ia menekankan beberapa faktor yang dapat memperkuat persatuan, seperti kesamaan budaya, bahasa, dan hukum adat yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

BACA JUGA:4 Fakta Oknum Polisi Musi Rawas Utara Penipuan Masuk Bintara, Sempat Janji Kembalikan Rp250 Juta

Rapat Kedua di Oost Java Bioscoop Rapat kedua dilaksanakan pada pagi hari 28 Oktober 1928. Pertemuan ini membahas pentingnya pendidikan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter kuat dan cinta tanah air.

Pendidikan yang baik harus mampu menumbuhkan semangat kebebasan dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan, yang seimbang antara pendidikan di rumah dan di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: