Mengenal NASAKOM Konsep Politik yang Dicetus oleh Bung Karno

Mengenal NASAKOM Konsep Politik yang Dicetus oleh Bung Karno

Mengenal Konsep Nasakom ala Bung Karno--instagram: soekarno_presidenkoe

Pilar pertama dari NASAKOM adalah nasionalisme, yang diwakili oleh Partai Nasional Indonesia (PNI). Dalam sejarah pergerakan nasional, gagasan nasionalisme mulai berkembang pada tahun 1912 dengan berdirinya Indische Partij (IP), yang didirikan oleh Tiga Serangkai, yakni Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker, dan Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. IP menjadi pelopor pergerakan nasionalisme di Indonesia.

BACA JUGA:Mengenal 7 Sosok Pahlawan Revolusi saat Peristiwa G30S PKI 1965

Pilar Agama

Pilar kedua adalah agama, khususnya Islam, yang diwakili oleh Sarekat Islam (SI). SI merupakan organisasi Islam terbesar pada masa itu, dipimpin oleh H.O.S. Tjokroaminoto. Sebagai organisasi agama, SI memiliki peran penting dalam memperjuangkan hak-hak umat Islam dan menjadi representasi dari kalangan agamis di Indonesia.

Pilar Komunisme

Pilar ketiga adalah komunisme, yang diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1926, PKI mulai menunjukkan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda, meskipun akhirnya perlawanan tersebut berhasil dipadamkan. Sukarno melihat PKI sebagai salah satu kekuatan politik yang bisa diajak bekerja sama untuk membangun Indonesia.

BACA JUGA:Mengenang Peristiwa Faktor Penyebab Terjadinya Peristiwa G30S PKI

Implementasi NASAKOM dalam Demokrasi Terpimpin

Konsep NASAKOM akhirnya diusulkan oleh Soekarno pada Februari 1956, dan menjadi dasar dari kebijakan politik di era Demokrasi Terpimpin. 

Bung Karno berharap bahwa dengan menyatukan tiga kekuatan besar ini, Indonesia bisa menghindari konflik ideologis yang berkepanjangan dan memusatkan energi bangsa untuk membangun negara yang kuat dan bersatu.

Dalam praktiknya, konsep NASAKOM mendapatkan dukungan dari partai-partai besar yang mewakili masing-masing pilar. 

BACA JUGA:Sejarah G30S PKI, yang Tidak Akan Terhapus Oleh Waktu, Simak Kronologinya Berikut ini

Partai Nasional Indonesia (PNI) menjadi perwakilan nasionalisme, Masyumi dan Nahdlatul Ulama (NU) mewakili kelompok agamis, sementara Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi perwakilan ideologi komunisme.

Meskipun NASAKOM dirancang dengan tujuan menyatukan bangsa, konsep ini tidak sepenuhnya berhasil. 

Pada akhirnya, terjadi konflik ideologis yang memuncak pada tahun 1965 dengan peristiwa G30S, yang menghantarkan pada akhir dari pengaruh komunisme di Indonesia. 

Namun, konsep NASAKOM tetap menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia, terutama dalam era Demokrasi Terpimpin di bawah kepemimpinan Ir. Soekarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: