Sadis, Setelah Dibunuh Siswi SMP di Palembang Dirudapaksa 2 Kali di Kuburan

Sadis, Setelah Dibunuh Siswi SMP di Palembang Dirudapaksa 2 Kali di Kuburan

Setelah melakukan pembunuhan terhadap siswi SMP di Palembang, pelaku rudapaksa korban di kuburan.--

BACA JUGA:Terduga Pembunuh Siswi SMP di Kuburan Palembang Diamankan, 1 Orang Dikabarkan Pacar Korban

Dengan rasa bangga IS menceritakan kepada saksi di acara kuda lumping kalau dirinya telah melakukan perbuatan yang tidak senonoh kepada korban AA bersama 3 temannya.

Dikatakan Kapolrestabes, dalam kasus ini, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti guna kepentingan penyidikan.

Diantaranya hasil visum, celana dalam korban yang sempat dibuang tersangka ke semak-semak. Kemudian polisi juga mengamankan alat komunikasi yang berisikan percakapan antara korban dan tersangka.

Sebelumnya Marzuki, paman korban yang hadir dalam pra rekonstruksi pembunuhan AA menyatakan, meski pelaku masih bawah umur, tetap harus menerima hukuman setimpal.

BACA JUGA:Sosok Siswi SMP yang Dibunuh di Kuburan Palembang, Sering Curhat dengan Temannya, Ini Isinya

Dirinya meminta para pelaku pembunuhan keponakannya dihukuman mati atau hukuman maksimal.  

Marzuki mengaku pihak keluarga baru pertama kali melihat wajah pelaku setelah kejadian pembunuhan AA.

Marleni bibi korban juga menegaskan, hukum harus ditegakkan tanpa memandang usia para pelaku.

Dia mengaku selama pra rekonstruksi, keluarga korban tidak diizinkan masuk dan hanya bisa menunggu di luar.

BACA JUGA:Miris, Ketua Lembaga Rehabilitas Pecandu Narkoba Ketahuan Pakai Ganja

Marleni menceritakan pihak keluarga datang ke Polrestabes Palembang pada Selasa, 3 September 2024 malam. Ketika itu pihak keluarga mendengar kabar kalau pelaku pembunuhan AA sudah ditangkap.

Namun setelah tiba di Mapolrestabes Palembang, mereka diminta petugas pulang untuk menghindari tindakan anarkis.

Dikatakan Marleni, siang itu AA sebelum meninggalkan rumah berjalan kaki sempat mencuci pakaian. Almarhumah tidak memberitahukan tujuannya dan tidak membawa HP.

 “Hanya pakaian sekolah yang akan menjadi kenangan terakhir bagi keluarga," kata Marleni dikutip dari sumateraekspres.bacakoran.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: