Mengenal Konsep Politik Nasakom ala Bung Karno

Mengenal Konsep Politik Nasakom ala Bung Karno

Konsep Politik Nasakom--instagram: soekarno_presidenkoe

LINGGAUPOS.CO.ID - Nasakom, singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme, adalah sebuah konsep politik yang diusung oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno, atau yang lebih dikenal sebagai Bung Karno.

Konsep ini muncul pada tahun 1960-an sebagai salah satu upaya untuk menyatukan berbagai kekuatan politik yang ada di Indonesia saat itu, yang terdiri dari nasionalis, kelompok agama, dan kaum komunis.

Latar belakang dari munculnya konsep Nasakom tidak dapat dipisahkan dari situasi politik global dan nasional yang kompleks pada masa itu. 

Di satu sisi, Indonesia baru saja merdeka dari penjajahan Belanda dan sedang berupaya menemukan identitas serta arah politik yang tepat. 

BACA JUGA:Biografi Bung Hatta: Pejuang Kemerdekaan dan Bapak Koperasi Indonesia

Di sisi lain, Perang Dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet, juga sangat mempengaruhi situasi politik dalam negeri Indonesia.


Bung Karno--instagram: soekarno_presidenkoe

Bung Karno menyadari bahwa Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi etnis, agama, maupun ideologi. 

Oleh karena itu, beliau berupaya menciptakan sebuah konsep yang dapat menyatukan semua elemen masyarakat Indonesia dalam kerangka persatuan nasional. 

Nasionalisme, dalam konteks Nasakom, merujuk pada semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang diwarisi dari para pejuang kemerdekaan. 

BACA JUGA:Biografi Dr. Radjiman Wedyodiningrat: Ketua Badan BPUPKI Sekaligus Pendiri Boedi Oetomo

Agama, mengacu pada keyakinan spiritual dan kepercayaan yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya. 

Sementara itu, komunisme, dalam pandangan Bung Karno, adalah kekuatan politik yang memiliki basis massa besar dan pengaruh signifikan pada saat itu.

Dengan menggabungkan tiga elemen ini, Bung Karno berharap dapat menciptakan stabilitas politik dan sosial di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: