Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Bung Tomo: Merdeka atau Mati

Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Bung Tomo: Merdeka atau Mati

Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Bung Tomo: Merdeka atau Mati--instagram: motion975fm

BACA JUGA:7 Rekomendasi Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia

Perlawanan rakyat Surabaya tidak hanya melibatkan laki-laki dewasa, tetapi juga pemuda, wanita, dan bahkan anak-anak yang berjuang demi mempertahankan kemerdekaan mereka.

Pertempuran ini berlangsung selama tiga minggu, dengan korban jiwa yang sangat besar di kedua belah pihak. 

Meskipun akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, perlawanan yang ditunjukkan oleh rakyat Surabaya meninggalkan dampak yang signifikan. 

Pertempuran ini menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia siap dan bersedia berjuang mati-matian demi kemerdekaan mereka.

BACA JUGA:6 Pahlawan Wanita Indonesia Berperan Penting Dalam Kemerdekaan, Patut Dikenang, Begini Perjalanannya

Hari pertempuran ini kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan, untuk menghormati keberanian dan pengorbanan para pejuang yang telah gugur.

Pertempuran Surabaya menjadi simbol semangat nasionalisme dan tekad kuat rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.

Sejarah pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 adalah kisah tentang keberanian, persatuan, dan semangat pantang menyerah. 

Peristiwa ini mengajarkan kita bahwa kemerdekaan bukanlah sesuatu yang diberikan, tetapi harus diperjuangkan dengan segala daya dan upaya. 

BACA JUGA:Sejarah Awal Mula Panjat Pinang, Lomba Tradisional Kemerdekaan RI

Peninggalan semangat juang dari pertempuran ini terus menginspirasi generasi penerus untuk selalu menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (*)

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: