Kabar Duka, Pencipta Tari Tanggai Khas Sumatera Selatan Meninggal Dunia

Kabar Duka, Pencipta Tari Tanggai Khas Sumatera Selatan Meninggal Dunia

Pencipta Tari Tanggai, Nurul Laili Anggraini alias Bunda Elly Rudy --

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Pencipta Tari Tanggai yang menjadi tarian tradisional khas Sumatera Selatan, Nurul Laili Anggraini meninggal dunia.

Nurul Laili Anggraini yang bisa disapa Bunda Elly Rudy meninggal dunia pada Selasa 16 Juli 2024 sekitar pukul 14.30 WIB dalam usia 76 tahun.

Bunda Elly Rudy lahir di Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim, 30 Oktober 1948. Ia akan dimakamkan hari ini Rabu 17 Juli 2024 selepas salat zuhur.

Bunda Elly Rudy dinobatkan sebagai Maestro Tari Sumatera Selatan pada 2018, sebagai sosok Kartini yang melestarukan budaya Palembang melalui tari. Serta menerima pengharaan dari Iriana Jokowi pada Mei 2024.

BACA JUGA:Ramayana Palembang Rekrut Pegawai Baru, Posisi Management Trainee Program, Berikut Link Pendaftarannya

Pihak keluarga meminta maaf jika selama hidupnya almarhumah ada salah kata ataupun tindakan. Serta mohon Allah mengampungi dosa dan menerima amal ibadahnya.

Adapun rumah duka di Komplek Villa Mitra Jalan Seruni No.29, Bukit Lama, Ilir Barat 1, Palembang.

Dikutip dari laman Registrasi Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Sumatera Selatan, dijelaskan Tari Tanggai merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Palembang dan berkembang di seluruh Sumatera Selatan.  

Pada abad ke-5 masehi, Tari Tanggai merupakan tari persembahan terhadap dewa siwa dengan  menbawa sesajian yang berisi buah dan beranekan ragam bunga,karena ini berfungsi sebagai tari persembahan pengantar sesajian maka tari tanggai pada zaman dahulu di katagorikan tarian yang sakral

BACA JUGA:Resep Nasi Krawu Khas Gresik Jawa Timur, Rasa Otentik Bikin Ngangenin

Disebut Tari Tanggai karena setiap penarinya menggunakan property(alat)tanggai di delapan jari (kecuali jempol). 

Tari Tanggai adalah tari yang memakai Tanggai dengan mengutamakan kelentikan. 

Abad 17 (1600) zaman belanda mendirikan Kesultanan Palembang Darussalam, zaman Gadis Pingitan. 

Sultannya mengharamkan Gadis/ Perempuan menari, sehingga seluruh pertunjukan diperankan oleh laki-laki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: