Tragis, Nasabah Bunuh Debt Collector, Tersinggung Ucapan 'Binimu Kasih Aku Aja' Ini Kronologinya

Tragis, Nasabah Bunuh Debt Collector, Tersinggung Ucapan 'Binimu Kasih Aku Aja' Ini Kronologinya

Tragis, Nasabah Bunuh Debt Collector, Tersinggung Ucapan 'Binimu Kasih Aku', Ini Kronologinya --Pixabay.com

SAMBAS, LINGGAUPOS.CO.ID - Seorang nasabah nekat bunuh debt collector gegara tersulut perkataan perkara istri. Begini kronologinya.

Seorang pemuda berinisial RR (25) yang bekerja sebagai debt collector harus meregang nyawa di tangan nasabahnya sendiri.

Ia tewas ditikam oleh nasabahnya yang berinisial ST (35), diduga gara-gara pelaku ST ini tersulut emosi ucapan korban yang meminta istri RR sebagai pengganti pembayaran utang.

Diketahui peristiwa nahas tersebut terjadi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu, 19 Juni 2024 lalu.

BACA JUGA:PK Bapas Kelas II Musi Rawas Utara Ikuti Sidang TPP di Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau

Adapun, peristiwa ini bermula saat korban yang merupakan karyawan koperasi simpan pinjam menagih pembayaran cicilan utang pelaku yang mandek.

Namun, perkara muncul usai korban mengatakan kepada pelaku agar istrinya dikasihkan padanya saja.

Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Kapolres Sambas AKBP Sugiyatmo, “Jadi ada perkataan korban yang mengatakan, “begini saja, binimu kasih aku aja”, itulah yang membuat pelaku berpikiran jahat,” terangnya pada Selasa, 25 Juni 2024.

Dijelaskan Sugiyatmo, korban ini mulanya menghubungi pelaku agar membayar cicilan utang. Pelaku tidak memberi kepastian pembayaran hutang yang diangsur secara harian itu.

BACA JUGA:Berkelas! Inilah 7 Rekomendasi HP yang Bawa Spesifikasi Kamera Dewa Layaknya DSLR

“Pelaku menunggak dua hari, kebetulan cicilan itu pinjaman harian yang di mana cicilan setiap harinya Rp750 ribu,” jelasnya.

Lantas, untuk menagihkan cicilan itu korban pun mendatangi pelaku di kediamannya. Saat itu, pelaku melobi korban agar diberi keringanan karena hanya mampu membayar utang harian sebesar Rp200 ribu.

“Pelaku berniat membayar uang Rp200 ribu dulu kepada korban, namun korban tak percaya dan berkata tak pantas soal istrinya yang membuat dia emosi,” lanjutnya.

Kata Sugiyatmo, pelaku ini marah karena korban dianggap telah merendahkan istrinya. Keduanya lantas terlibat cekcok hingga pelaku mengajak korban ke tempat sepi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: