Soal Mahasiswi Viral Dihambat Pembimbing, Begini Tanggapan Dosen di Lubuk Linggau
Soal Mahasiswi Viral Dihambat Pembimbing, Begini Tanggapan Dosen di Lubuk Linggau--
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Viral di media siosial postingan seorang mahasiswi masuk rumah sakit gara-gara sulit temui dosen untuk bimbingan.
Hingga kini belum diketahui identitas sang dosen maupun kampus tempat mahasiswi itu kuliah.
Viralnya postingan mahasiswi terhambat bimbingan tersebut, ditanggapi Supriadi, SP,MM, salah seorang dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Bumi Silampari. (Selengkapnya saksikan Podcast Opini di facebook Linggau Pos Online).
Supriadi menjelaskan, saat ini bukan lagi zamannya menghambat. Sebaliknya, diera digitalisasi saat ini semua hak bisa dipermudah.
BACA JUGA:Sejak Januari 2024 Dosen Pembimbing Tidak Bisa Ditemui, Mahasiswi ini Harus Dirawat di Rumah Sakit
Bagaimana etika jika mahasiswi berkomunikasi lewat pesan WhatsApp kepada dosen pembimbing?
Menurut Supriadi, tidak masalah karena saat ini sudah jamannya digitalisasi.
Calon Doktor UIN Sultan Thaha Jambi itu menambahkan, dalam kasus dihadapi mahasiswa yang dipersulit dosen pembimbing skripsi itu harusnya sejak awal diambil langkah.
“Kalau sudah 1 minggu pesan tidak dijawab coba temui di kampus. Kalau di kampus juga tidak bisa ditemui datangi ke rumah,” kata alumni Universitas Sriwijaya itu.
BACA JUGA:Duh, Unsri Tak Pecat Dosen yang Lecehkan Mahasiswi, L2Dikti Diminta Gugat
Nah jika 1 minggu tidak ada perkembangan, mahasiswi atau mahasiswa yang akan melakukan bimbingan dipersulit bisa minta diganti dosennya.
Caranya dengan mengajukan surat penggantian dosen pembimbing kepada Ketua Program Studi (Prodi) tempat mahasiswi itu kuliah.
Dalam surat pengajuan pergantian dosen pembimbing itu tentunya dijelaskan alasan-alasan yang bisa menghambat selesainya skripsi dikerjakan mahasiswa.
“Sekarang ini zaman sudah canggih. Kalau dulu saya waktu bimbingan mau komunikasi dengan dosen harus pakai koin ke telepon umum tidak ada WA. Mahasiswa berhak minta ganti dosen pembimbing,” kata Supriadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: