Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Keberhasilan Rehabilitasi Narapidana
Anugrah Bakas Surgawi, Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP)--
BACA JUGA:Kebijakan Pemasyarakatan: Kebijakan Perlakuan Khusus Terhadap Narapidana Resiko Tinggi di Lapas
Dampak dari perbaikan budaya dan organisasi di pemasyarakatan sangat signifikan.
Pertama, terciptanya lingkungan yang lebih aman, kondusif, dan mendukung proses rehabilitasi narapidana. Hal ini akan mengurangi insiden kekerasan dan konflik di dalam lembaga pemasyarakatan.
Kedua, terjalinnya hubungan yang lebih baik antara narapidana, petugas, dan masyarakat luas, yang pada akhirnya akan mempermudah proses reintegrasi sosial narapidana setelah mereka kembali ke masyarakat.
Selain itu, perbaikan budaya dan organisasi juga akan meningkatkan efisiensi operasional lembaga pemasyarakatan.
Proses kebijakan dan prosedur yang lebih transparan akan meminimalkan kebingungan dan kesalahpahaman, sedangkan komunikasi yang lebih baik akan mempercepat respon terhadap masalah-masalah yang muncul.
Ini semua akan menghasilkan lingkungan kerja yang lebih produktif dan efektif bagi petugas pemasyarakatan.
Kesimpulannya, budaya organisasi di lembaga pemasyarakatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan rehabilitasi narapidana.
Budaya yang positif dapat mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi narapidana ke dalam masyarakat, sedangkan budaya yang negatif dapat menjadi penghalang serius.
BACA JUGA:Globalisasi: Ancaman atau Peluang Bagi Identitas Nasional Bangsa Indonesia?
Dengan menerapkan strategi yang tepat untuk memperbaiki budaya organisasi, lembaga pemasyarakatan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, harmonis, dan mendukung keberhasilan rehabilitasi narapidana.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: