Makna Hampers Lebaran dan Sejarah Perkembangannya, Ternyata Begini Awalnya

Makna Hampers Lebaran dan Sejarah Perkembangannya, Ternyata Begini Awalnya

Makna Hampers Lebaran dan Sejarah Perkembangannya, Ternyata Begini Awalnya--instagram: theboostergift

LINGGAUPOS.CO.ID - Ketahui makna dari Hampers Lebaran dan sejarah perkembangannya yang banyak orang tidak tahu ternyata begini awal mulanya. Simak dibawah ini selengkapnya.

Lebaran idul fitri 1445 Hijriah sudah semakin dekat, salah satu tradisi lebaran yang melekat dengan orang Indonesia yaitu Hampers lebaran.

Namun, tahukah kamu hampers lebaran tidak hanya sebagai tradisi belaka tetapi sarat akan makna dan sejarah perjalanannya yang panjang.

Adapun berbagi hampers saat lebaran merupakan bentuk dari ucapan terimakasih dan balas budi kepada penerimanya.

BACA JUGA:Reses I Tahun 2024, Dominasi Usulan Pembangunan Infrastruktur, Wansari: Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Namun, seiring berjalannya waktu hampers berubah menjadi wujud apresiasi dan penghargaan kepada orang lain.

Kehadiran hampers sendiri telah melalui sejarah yang panjang, sehingga telah terdapat berbagai perubahan, dari istilah, bentuk hingga makna yang terkandung.

Bahkan hampers sendiri telah ada sejak zaman kolonial belanda. Seperti apa kisah dan maknanya. Berikut LINGGAUPOS.CO.ID telah merangkumnya untuk anda.

Seperti yang dijelaskan oleh Dosen Sejarah Universitas Airlangga (Unair), Moordiati, mengutip dari Medcom, ia mengungkapkan sejarah hampers lebaran.

BACA JUGA:Kronologis Penemuan Jasad Pria Tewas di Lubuk Linggau, Diduga Alami Depresi, Ini Motifnya

Moordiati mengungkapkan, bahwa budaya berbagi bingkisan sudah ada sejak zaman kolonialisme. Namun, terdapat berbagai perubahan, baik dari bentuk, sisi istilah, dan makna yang terkandung dalam budaya tersebut.

Ia mengatakan, pada zaman kolonialisme Belanda, budaya berbagi bingkisan hanya melibatkan kalangan tertentu. Penyebabnya, dikarenakan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang terjadi pada saat itu.

Sementara, budaya tersebut tidak populer pada zaman pendudukan Jepang yang terkenal dengan kekejamannya. Sehingga fokus masyarakat adalah melawan kesulitan kehidupan sehari-hari.

Sehingga berbagai bingkisan masih tidak populer pada masa pemerintah Soekarno. Namun, masyarakat luas kemudian mulai melakukan budaya tersebut sejak tahun 1980-an dengan istilah berbagai parsel. Saat itu, parcel berisi makanan khas lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: