Cegah Stunting, BKKBN Sarankan Usia Hamil Wanita Maksimal 35 Tahun, Simak Penjelasannya

Cegah Stunting, BKKBN Sarankan Usia Hamil Wanita Maksimal 35 Tahun, Simak Penjelasannya

Usia hamil wanita.--Freepik

LINGGAUPOS.CO.ID – Hasto Wardoyo selaku Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut wanita hamil maksimal berusia 35 tahun guna mencegah anak lahir stunting.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Sabtu, 30 Maret 2024, Hasto menegaskan akan pentingnya peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dalam hal mengedukasi masyarakat mengenai percepatan penurunan stunting.

"Usia 35 tahun maksimal untuk hamil karena pada dasarnya manusia dari lemah dikuatkan, dari kuat dilemahkan, dan puncaknya ada di umur 32 tahun, itu sudah mulai menua. Sejak Usia 32 tahun sudah mulai keropos tulang-tulangnya," kata Hasto.

Disebutkan juga, dengan adanya edukasi pada masyarakat di PPKBD ini diharapkan dapat mencapai target penurunan stunting 14 persen. 

BACA JUGA:Sayang Dilewatkan, Ini 5 Manfaat Tahu Bagi Kesehatan Tubuh, Sudah Murah Bergizi Pula: Paket Komplit

Menurut informasi, usia menikah ideal menurut BKKBN yaitu laki-laki 25 tahun dan perempuan 21 tahun.

Selain itu juga, mengenai makanan atau asupan gizi ibu hamil dan balita, ia mengatakan lebih baik ditingkatkan asupan protein hewaninya.

"Contohnya lele, karena lele lebih baik daripada daging lainnya, karena mengandung lemak yang mengandung DHA dan omega 3, dua kandungan yang membuat otak cerdas," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan intervensi mengenai percepatan penurunan stunting ini bisa disederhanakan menjadi tiga pendekatan yaitu makanan, ukuran ideal badan hingga kahanan atau lingkungan, sanitasi, jamban, dan rumah.

BACA JUGA:7 Manfaat Tauge Bagi Kesehatan, Diluar Dugaan Sangat Luar Biasa, Cek Faktanya

"Ada yang sudah dikasih jamban tapi masih ada yang rutin buang air besar di sungai yang bisa menyebabkan diare, kemudian ada yang menderita TBC, karena rumahnya kumuh dan jendelanya tidak ada, tidak ada sirkulasi udara," ucapnya.

Sementara itu, Hasto juga mengingatkan pada ibu hamil yang kekurangan darah untuk rutin meminum tablet tambah darah.

"Apabila ibu hamil kekurangan darah, maka harus minum tablet tambah darah, tetapi jangan pakai air teh, karena air teh dapat mengurangi penyerapan tablet tambah darah," tuturnya.

Jika ibu hamil ini kekurangan darah atau anemia, ia menjelaskan maka akan mengakibatkan plasentanya akan tipis dan anak dapat kekurangan gizi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: