PM Irlandia Tiba-Tiba Mundur Setelah Serukan Dukungan untuk Palestina di Depan Joe Biden
Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar.--Instagram @unexplnd
LINGGAUPOS.CO.ID – Leo Varadkar selaku Perdana Menteri (PM) Irlandia, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Jumat, 22 Maret 2024, keputusannya mengundurkan diri dinilai sebagai sebuah langkah yang mengejutkan.
Selain itu, hal itu juga akan dilakukan segera setelah partainya Fine Gael menunjuk pemimpin baru.
"Ketika saya menjadi pemimpin partai dan Taoeach (PM) pada bulan Juni 2017, saya tahu bahwa salah satu bagian dari kepemimpinan adalah mengetahui bahwa sudah waktunya untuk menyerahkan tongkat estafet kepada orang lain dan kemudian memiliki keberanian untuk melakukannya. Saatnya sekarang," katanya.
BACA JUGA:Tersangka Pembunuhan Karena Rebutan Lahan Parkir di Lubuk Linggau Ditangkap, ini Kronologisnya
"Jadi saya mengundurkan diri sebagai presiden dan pemimpin Fine Gael efektif hari ini dan akan mengundurkan diri sebagai Taoiseach segera setelah pengganti saya dapat menduduki jabatan tersebut," ujarnya lagi.
PM Irlandia ini mengatakan alasannya untuk mengundurkan diri sebab pribadi dan politis.
Dirinya menyebut tidak lagi merasa menjadi orang terbaik untuk memimpin partai.
"Ada rekan-rekan setia dan teman baik yang ikut serta dalam pemilu lokal dan Eropa, dan saya ingin memberi mereka kesempatan terbaik, dan saya pikir mereka memiliki peluang lebih baik di bawah pemimpin baru," katanya.
"Saya tidak punya rencana lain ... tidak ada rencana pribadi atau politik yang pasti," tegasnya.
Diketahui, Fine Gael sudah menderita serangkaian kekalahan telak pada pemilu. Sedangkan 11 anggota parlemen dari partai tersebut yang dikenal sebagai Teachta Dala (TD) sudah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri kembali saat pemilu selanjutnya.
Sebelumnya, diketahui PM Irlandia, Varadkar ini membuat heboh saat dirinya menyampaikan permohonan dukungan yang berapi-rapi untuk gencatan senjata di Gaza, Palestina.
Ia menyampaikan hal tersebut saat berbicara pada resepsi Hari St. Patrick di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: