Benarkah Niat Puasa Ramadan Wajib Dibaca Setiap Hari Sebelum Subuh, Yuk Disimak Penjelasannya

Benarkah Niat Puasa Ramadan Wajib Dibaca Setiap Hari Sebelum Subuh, Yuk Disimak Penjelasannya

Sebagai umat Islam perlu memperhatikan apa yang menjadi amal ibadah harus dengan niat ikhlas karena Allah SWT dan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW.--freepik.com

LINGGAUPOS.CO.IDNiat puasa Ramadan wajib dibaca setiap sebelum subuh. Benarkah? Sebagai umat Islam perlu memperhatikan apa yang menjadi amal ibadah harus dengan Niat ikhlas karena Allah SWT dan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Secara bahasa Niat berarti al-qashdu, yang artinya keinginan. Niat puasa berarti keinginan untuk berpuasa.

Letak niat adalah di dalam hati, tidak cukup dalam lisan saja serta tidak disyaratkan melafazhkan niat.

Berarti, dengan berniat berpuasa Ramadhan dalam hati saja sudah dianggap sah puasanya.

BACA JUGA:Idul Fitri 2024, Pemudik Belum Bisa Lalui Tol Palembang Jambi, Masih 7 Jam Kalau Tidak Macet

Hukum berniat adalah wajib. Puasa Ramadhan tidaklah sah kecuali dengan berniat, begitu pula puasa wajib atau puasa sunnah lainnya tidaklah sah kecuali dengan berniat. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari:1 dan Muslim:1907)

Para ulama menyebut waktu yang tepat untuk niat puasa Ramadhan adalah di malam hari, sebelum fajar (Subuh) tiba. Dalam konteks ini, “malam” diartikan sebagai waktu antara Maghrib hingga sebelum terbit fajar (Subuh).

Syarat Puasa Ramadhan yaitu harus berniat di malam hari sebelum Shubuh dan diniatkan untuk melaksanakan puasa Ramadhan. Nabi Muhammad SAW bersabda,

BACA JUGA:Resep Mango Sago, Minuman Yang Cocok untuk Ide Takjil Buka Puasa Ramadan 1445 H

“Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Subuh, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. An-Nasai, no. 2333; Ibnu Majah, no. 1700; dan Abu Daud, no. 2454. Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini).

Niat harus ada pada setiap malamnya sebelum menjelang Subuh untuk puasa hari berikutnya. Jadi tidak cukup satu niat untuk seluruh hari dalam satu bulan.

Karena setiap hari dalam bulan Ramadhan adalah hari yang berdiri sendiri. Ibadah puasa yang dilakukan adalah ibadah yang berulang.

Sehingga perlu ada niat yang berbeda setiap harinya. (Lihat Al-Fiqh Al-Manhaji, hlm. 340-341).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: