Taylor Swift Buat Vinyl Kembali Jadi Pemicu Inflasi di Inggris

Taylor Swift Buat Vinyl Kembali Jadi Pemicu Inflasi di Inggris

Taylor Swift --Instagram @infipop.id

LINGGAUPOS.CO.ID – Inggris akan memasukkan vinly atau piringan hitam ke dalam perhitungan inflasi sejak 1992. 

Hal tersebut tertuang dalam daftar yang dikeluarkan oleh Office for National Statitics (ONS) yang berisi 700 barang yang dipakai untuk mengukur inflasi.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Rabu, 13 Maret 2024, kembalinya vinly ke dalam keranjang inflasi ini disebabkan oleh popularitas Taylor Swift di kalangan konsumen Inggris.

Menurut catatan dari British Phonographic Industry, Album 1989 atau Taylor’s Version menjadi vinly dengan penjualan terbanyak dari total 6,1 juta vinly yang laku terjual di Inggris pada 2023 lalu.

BACA JUGA:Mau Mudik Gratis ke Lubuk Linggau dan Lampung Naik Kereta Api, Begini Caranya

Selain itu, Matt Corder selaku Wakil Direktur Harga ONS menjelaskan, adanya penambahan 16 item serta penghapusan 15 item untuk membuat gambaran yang lebih jelas, mengenai barang apa saja yang dibelanjakan warga Inggris.

Ia menerangkan, mengenai keranjang inflasi barang yang disusun ini menawarkan gambaran yang menarik mengenai belanja konsumen selama bertahun-tahun.

"Seringkali keranjang tersebut mencerminkan adopsi teknologi baru, tapi kembalinya piringan hitam (vinly) menunjukkan bagaimana kebangkitan budaya dapat mempengaruhi pengeluaran kita," ucapnya.

Dijelaskan isi keranjang belanja nasional ini sangat penting sebab menjadi salah satu dasar penghitungan indeks harga konsumen.

BACA JUGA:Prediksi PSG vs Nice, Coupe de France, Kamis 14 Maret 2024, Kick Off 03.10 WIB

Salah satu ukuran inflasi yang akan dipertimbangkan oleh Bank of England dalam memutuskan kapan akan mulai menurunkan suku bunganya.

Sebagai catatan, inflasi Inggris ini sudah melambat dari 11,1 persen menjadi 4 persen, namun masih di atas target bank sentral yakni 2 persen.

Diketahui, piringan hitam atau vinly ini yang tidak termasuk dalam keranjang inflasi Inggris lebih dari tiga dekade yang lalu sudah kembali populer dalam beberapa tahun terakhir ini.

Popularitas piringan hitam ini sempat tergeser oleh maraknya dari compact disk (CD) serta kaset di masa lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: