Dongkrak Ekonomi, PM Singapura Akui Bayar Konser Enam Hari Ekslusif Taylor Swift
Lee Hsien Loong Perdana Menteri Singapura akhirnya mengakui tudingan bahwa ada lobi khusus soal konser Taylor Swift.--Instagram @unexplnd
LINGGAUPOS.CO.ID – Lee Hsien Loong Perdana Menteri Singapura akhirnya mengakui tudingan bahwa ada lobi khusus soal konser Taylor Swift.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Kamis, 7 Maret 2024, seperti yang diberitakan sebelumnya, PM Thailand Srettha Thavisin menyebut ada deal di balik layar yang membuat Taylor Swift hanya menggelar konser di Singapura untuk wilayah ASEAN.
Kemudian, PM Singapura Lee Hsien Loong akhirnya membenarkan ada kesepakatan khusus dengan pihak Taylor Swift.
“Agensi [kami] melakukan perundingan [dengan pihak Taylor Swift] untuk datang dan tampil di Singapura, serta menjadikan Singapura satu-satunya tempat persinggahannya di Asia Tenggara,” kata Lee Hsien Loong pada konferensi pers di Melbourne, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia.
BACA JUGA:Tips Belajar Bahasa Inggris untuk Profesional, Karyawan Wajib Tahu!
“Ada insentif tertentu yang diberikan kepadanya, dan kesepakatan akhirnya tercapai. Ternyata hasilnya sangat sukses,” kata dia lagi.
Walaupun keputusan ini belakangan menimbulkan pro-kontra, Lee Hsien Loong merasa tidak ada yang salah dengan langkah ini.
“Saya tak melihat hal ini sebagai hal yang tak bersahabat,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan juga. “Kalau kami tak membuat kesepakatan seperti ini, apakah ia akan tampil di lebih banyak tempat di Asia Tenggara? Mungkin (iya), mungkin juga tidak,” kata dia.
BACA JUGA:Mengenal Racun Ikan Buntal yang Tewaskan Ibu dan Anak di Maluku, Begini Bahayanya Perlu Diketahui
Namun dari pihak Taylor Swift sendiri belum menjawab saat dimintai klarifikasi mengenai kontroversi yang sedang ramai dibicarakan ini.
Diketahui, pada pertengahan Februari lalu, PM Thailand Srettha Thavisin mengklaim bahwa Singapura membayar penyanyi ini sebagai tiga juga dolar AS per show.
Yang mana syaratnya, Taylor Swift hanya boleh tampil secara ekslusif di Singapura.
Kemudian, Menteri Kebudayaan Singapura Edward Tong menyebut bahwa berita yang beredar tidak akurat dan angkanya tidak setinggi yang dikabarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: