Mengenal Apa Itu Tahun Kabisat, Sejarah Terjadinya Tahun Ini, Begini Rupanya

LINGGAUPOS.CO.ID - Mengenal apa itu tahun kabisat, serta sejarah yang terjadi pada tahun tersebut, simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

2024 disebut sebagai tahun kabisat, dimana pada tahun ini terdapat penambahan  1 hari pada bulan Februari .

Sehingga di tahun ini bulan Februari terdapat 29 hari alih-alih 28 hari, seperti pada tahun 2023 kemarin.

Tahun kabisat atau lebih dikenal sebagai Leap Year dalam bahasa inggris, adalah tahun yang ditambahkan satu hari. Pada tahun tersebut jumlah hari setahun tidak 365 hari melainkan 366 hari.

BACA JUGA:Peroleh 38.751 Suara, Elvaria Novianti Dipastikan Duduk di DPRD Provinsi Sumatera Selatan

Adapun perhitungan kabisat ini tentu memiliki tujuan yang penting karena berkaitan dengan perhitungan tahun masehi dengan tahun matahari.

Jika tidak ada kabisat maka tahun masehi akan kekurangan 1 hari atau sekitar 23 jam 15 menit setiap 4 tahun sekali.

Hal tersebut disebabkan karena pada kalender matahari (solar) atau masehi tidak tepat 365 hari melainkan 365 hari lebih 5 jam 48 menit. Sehingga setiap 4 tahun sekali ditambah 1 hari agar genap 365 hari pada tahun tersebut.

Sejarah Singkat Tahun Kabisat

BACA JUGA:Jokowi Resmi Menganugerahkan Kenaikan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal TNI Kehormatan Bintang 4

Tahun kabisat pertama kali diperkenalkan oleh Julius Caesar, raja Romawi yang berkuasa pada tahun 44 sebelum masehi.

Mengutip dari status LAPAN, bangsa romawi pada awalnya menggunakan kalender 355 hari. Namun, agar festival tetap berlangsung pada musim yang sama setiap tahunnya, 22 atau 23 hari pun dibuat satu atau dua bulan di tahun kedua.

Pada saat tinggal di Mesir, Julius kemudian mengakui keunggulan kalender 365 hari yang digunakan di Mesir.

Kemudian ada bulan selingan, di mana astronom bangsa Mesir memasukkan di bukan tertentu ketika mereka mengamati bintang-bintang.

Sumber: