Joe Biden: Minggu Depan Kemungkinan Mulai Gencatan Senjata di Gaza
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berharap negosiator bisa menyepakati gencatan senjata sementara antara Israel-Palestina di Jalur Gaza.--Instagram @joebiden
LINGGAUPOS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat Joe Biden berharap negosiator bisa menyepakati gencatan senjata sementara antara Israel-Palestina di Jalur Gaza.
Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Selasa, 27 Februari 2024, Joe Biden mengatakan pembicaraan tersebut hampir selesai serta mengatakan gencatan senjata bisa dimulai paling cepat Senin depan.
"Penasihat keamanan nasional memberi tahun saya bahwa mereka hampir selesai. Mereka hampir selesai, belum selesai," kata Biden.
"Harapan saya, pada Senin depan kita bisa melakukan gencatan senjata," tambahnya.
BACA JUGA:Militer AS Bakar Diri Membela Gaza di Depan Kantor Kedutaan Besar Israel, Meninggal Dunia
Diketahui, diskusi mengenai jeda perang dengan imbalan pembebasan lebih banyak lagi sandera yang sudah diambil oleh Hamas meningkat beberapa hari terakhir.
Kemudian, Jake Sullivan selaku Penasihat Keamanan Nasional AS menyebutkan pada Minggu, 25 Februari 2024 bahwa perwakilan dari Israel, AS, Mesir serta Qatar yang bertemu di Paris membuat kesepakatan secara garis besar mengenai sandera untuk gencatan senjata sementara.
Sementara itu, Israel sudah melakukan operasi militer guna membasmi Hamas di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan kelompok tersebut, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Namun atas perang yang mendekati awal bulan keenam ini, jumlah kematian yang meningkat di Gaza saat ini mencapai lebih dari 29 ribu orang, sudah meningkatkan desakan untuk dilakukannya gencatan senjata.
BACA JUGA:Viral, Kakek di Jerman Berhemat Makan dan Minum dari Sampah tapi Miliki 10 Properti
Sementara itu, AS sudah menekan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk menunda serangan ke Rafah hingga ia mendapat rincian rencana untuk memembantu lindungi warga sipil.
Kemudian, untuk warga Gaza yang melarikan diri dari serangan di Gaza sudah mencari perlindungan di Rafah.
Oleh karena itu, serangan di kawasan tersebut ditakutkan akan memperburuk krisis kemanusiaan di Palestina.
Walaupun Biden mendukung hak Israel dalam mempertahankan diri, ia juga mendesak pemerintahan Netanyahu untuk menghindari kematian warga sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: