Wadaw, Warga di Pontianak Kompak Satu RT Golput pada Pemilu 2024, Kok Bisa

Wadaw, Warga di Pontianak Kompak Satu RT Golput pada Pemilu 2024, Kok Bisa

Wadaw, Warga di Pontianak Kompak Satu RT Golput pada Pemilu 2024, Kok Bisa--instagram: officialnet.news

PONTIANAK, LINGGAUPOS.CO.ID - Warga  di Kelurahan Saigon Kecamatan PONTIANAK Timur kompak satu RT tidak mencoblos alias golput pada pemilihan umum (pemilu) 2024.

Pemilihan umum (pemilu) 2024 baru saja diadakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Namun mengejutkan terdapat satu RT kompak memilih Golput (Golongan putih).

Hal itu dilakukan oleh sejumlah warga yang tinggal di RT 003 RW 023 di Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur, warga disana kompak melakukan gerakan Golput.

Akibat kejadian itu Tempat Pemungutan Suara (TPS) 018  Ampera Raya tidak berjalan seperti TPS lainnya, sepi warga yang datang untuk mencoblos.

BACA JUGA:Beredar Rekapitulasi Suara Terbanyak Pemilu 2024 Caleg Dapil 3 Lubuk Linggau, Berikut Nama-namanya

Bahkan, hingga pukul 13.00 WIB diketahui hanya ada 23 orang yang menyalurkan hak pilih dari 187 DPT di lokasi tersebut

Adapun Ketua RT 03 RW 23 Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur, yakni Hidayatul mengatakan bahwa gerakan golput ini atas kemauan dari masyarakat sendiri tanpa ada yang memaksa.

Hal itu pun dilakukan oleh warga di sana bukan tanpa alasan. Namun alasan warga golput adalah karena area perbatasan antara Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya belum jelas batas pastinya.

Hidayatul mengatakan jika warganya merupakan satu di antara lokasi yang terdampak Permendagri nomor 52 tahun 2020.

BACA JUGA:Bawaslu Minta Pemilu di Muratara Diulang, Juga di Muba dan Palembang, Berikut ini Alasannya

Selain itu, Hidayatul juga mengatakan jika masalah hak pilih warga di daerah itu terjadi diketahui pada saat proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) daftar pemilih.

“Kurang lebih 1 tahunan tepatnya di bulan Maret 2023 kita penolakan coklit dari seluruh warga saya. Itu tidak ada yang inisiasi, kemauan mereka semua sendiri termasuk saya pribadi,” ujarnya.

Bahkan, ia menerangkan tidak adanya warga yang datang memilih sudah bisa diprediksi dari awal, saat itu mereka sudah mengadakan musyawarah.

“Terkait tidak ada datangnya pemilih ini, sudah kita prediksi dari awal. Tanggal 29 Desember 2023 kita mengadakan musyawarah akbar di RT. Keputusan mereka itu menolak segala bentuk yang berhubungan dengan Kubu Raya,” jelas Pak Rt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: