Hamas: Semua Tawanan Israel Akan Dibebaskan dari Gaza Asalkan Ada Gencatan Senjata Permanen

BACA JUGA:Siap-Siap Warung Makan yang Belum Punya Sertifikat Halal Pada 2024 akan Disanksi

"Jika perdana menteri memutuskan untuk mengorbankan para sandera, dia harus menunjukkan kepemimpinannya dan secara jujur menyatakan posisinya kepada masyarakat Israel," lanjut keterangannya.

Diketahui sebelumnya, kerabat para sandera ini melakukan protes di luar kediaman Netanyahu menuntut tindakan atas pemimpinnya tersebut.

Netanyahu juga disebut sudah membuat AS dan Inggris kecewa sebab menolak solusi dua negara yang akan mewujudkan pendirian negara Palestina.

Pada Minggu, 21 Januari 2024, PM Israel Netanyahu merilis sebuah pernyataan di media, yang mana dirinya menolak tuntutan kelompok perlawanan Palestina agar gencatan senjata dilakukan, menarik pasukan Israel serta membebaskan warga Palestina yang ditahan IDF sebagai imbalan pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza.

BACA JUGA:Penuhi Hak Integritas WBP, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Gelar Sidang TPP

Namun, seperti biasa, Netanyahu malah menyalahkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sehingga dirinya menolak gencatan senjata.

Dirinya mengatakan dengan menyetujui gencatan senjata dapat diartikan serangan ala 7 Oktober lainnya hanya soal waktu.

Penolakan yang dilakukan Netanyahu ini membuat nasib sandera Israel yang ditahan Hamas menjadi tidak menentu.

Para keluarga sandera Israel juga dilaporkan mulai tidak percaya dengan Netanyahu dan berdemo di pertemuan pemerintahan Israel.

BACA JUGA:Populer dengan Nama Durian, di Lubuk Linggau Sebutannya Dian, Daerah Kalian Apa Namanya

Itulah informasi seputar Netanyahu menolak tawaran mengenai Hamas yang akan membebaskan semua tawanan asalkan ada gencatan senjata permanen. Semoga bermanfaat. (*)

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.

Sumber: