Hamas: Semua Tawanan Israel Akan Dibebaskan dari Gaza Asalkan Ada Gencatan Senjata Permanen

Hamas: Semua Tawanan Israel Akan Dibebaskan dari Gaza Asalkan Ada Gencatan Senjata Permanen

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tolak rencana kesepakatan berdamai di Gaza, Palestina. --Instagram @unexplnd

LINGGAUPOS.CO.ID – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tolak rencana kesepakatan berdamai di Gaza, Palestina. 

Dirinya secara tegas, tidak akan menerima persyaratan yang diajukan Hamas untuk mengakhiri perang dan membebaskan sandera.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Rabu, 24 Januari 2024.

Netanyahu tegas menolak persyaratan yang diberikan Hamas untuk mengakhiri perang serta membebaskan sandera, termasuk penarikan total Israel hingga membiarkan Hamas berkuasa di Gaza.

BACA JUGA:Benarkah Ada Durian Seharga Rp681 Juta, di Lubuk Linggau Mulai dari Rp5.000, Cek Fakta Berikut

"Sebagai imbalan atas pembebasan sandera kami, Hamas menuntut diakhirinya perang, penarikan pasukan kami dari Gaza, pembebasan semua pembunuh dan pemerkosa ... Dan membiarkan Hamas tetap utuh," ucap Netanyahu.

"Saya langsung menolak syarat penyerahan monster Hamas," ucapnya.

Sami Abu Zuhri selaku pejabat senior Hamas memberi tanggapan mengenai hal tersebut, bahwa penolakan Netanyahu untuk mengakhiri serangan militer di Gaza berarti tidak ada peluang untuk kembalinya para tawanan Israel.

Diketahui, sebelumnya ada kesepakatan yang ditengahi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) pada akhir November 2023, 100 lebih dari sekitar 240 sandera ini akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

BACA JUGA:Prediksi Jepang vs Indonesia, Piala Asia, Rabu 24 Januari 2024, Kick Off 18.30 WIB, Asa Garuda Terbang Tinggi

Sehabis perjanjian berakhir, Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menjamin pembebasan 136 sandera yang masih disandera.

Menurut informasi, forum keluarga yang disandera dan orang hilang Israel semakin menuntut PM Israel, Netanyahu.

Mereka ini semua mengungkit pernyataannya yang sempat berujar untuk tidak akan meninggalkan warga sipil, tentara, dan orang lain yang diculik dalam bencana Oktober.

"Kita harus memajukan kesepakatan sekarang," ucap forum tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: