Isu Pengungsi Rohingya Tidak Dibahas di Debat Ketiga Capres Pilpres 2024, Berikut Kata Panelis

LINGGAUPOS.CO.ID – Hikmahanto Juwana selaku salah satu panelis dalam debat ketiga capres Pilpres 2024 membeberkan alasan mengapa isu pengungsi Rohingya tidak dibahas dalam debat pada Minggu, 7 Januari 2024.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Rabu, 10 Januari 2024.

Ia merupakan panelis dan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) menjelaskan bahwa panelis sudah menyiapkan isu Rohingya sebagai salah satu pertanyaan untuk para paslon, namun akhirnya tidak muncul sebab pengambilan pertanyaan yang dilakukan acak.

“Sebenarnya pertanyaan itu sudah ada, tetapi tidak terambil. Karena setiap tema, ada 6 tema, itu harus kita siapkan tiga pertanyaan,” ucapnya.

BACA JUGA:Inilah Alasan yang Diungkap KPU Terkait Ganjar Ditempatkan di Tengah dalam Debat Ke-3 Capres Pilpres 2024

Selain itu, ia mengatakan, tim panelis sudah berusaha mengakomodasi isu-isu terkini yang relavan dengan tema debat melalui tiga pertanyaan.

Akan tetapi, format debat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya memungkinkan panelis mengambil satu pertanyaan secara acak saja.

Untuk itu, pembahasan mengenai isu lain bergantung kepada sesi pertanyaan capres kepada capres yang lain.

Namun sayangnya isu Rohingya juga tidak diangkat saat sesi tanya jawab itu berlangsung.

BACA JUGA:Inilah Closing Statement Lengkap Capres di Debat Ke-3 Pilpres 2024

“Pertanyaan misalnya soal Gaza, ada. Soal Rohingya, ada. Cuma enggak terambil, sehingga tidak ada pembahasan. Dan kemudian pada kesempatan sewaktu capres menyampaikan pertanyaan ke capres yang lain, ini juga enggak terangkat,” lanjutnya.

Secara terpisah, Teuku Rezasyah selaku pengamat Hubungan Internasional (HI) menanggapi debat capres yang ketiga dan menyinggung isu Rohingya.

Ia meyakini bahwa para penelis sudah memberikan kumpulan pertanyaan yang sesuai dengan tema pada debat ketiga ini.

"Mengamati komposisi panelis, saya yakin mereka telah memberikan kumpulan soal yang sesuai tema debat. Soal-soal tersebut dibuat secara netral, dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh para kandidat dan masyarakat umum," ucapnya.

Sumber: