Kisah Gajah Thailand Pai Lin yang Mengangkut Wisatawan Selama 25 Tahun hingga Alami Cacat Permanen

BACA JUGA:Viral, Pria Filipina Gigit Ular Piton Hingga Mati Sebab Tidak Terima Digigit dan Dililit

Beredar di media sosial, foto-foto yang diunggah oleh WFFT memperlihatkan, punggung Pai Lin cekung dibanding dengan tulang punggung kubah khas gajah yang sehat.

Menurut informasi, di Asia Tenggara, pengalaman menunggungi gajah ini merupakan hal biasa di suatu tempat wisata.

Biasanya gajah yang digunakan dalam industri wisata ini sering menghabiskan waktu seharian penuh tiada istirahat membawa beban pawangnya, hingga bahkan enam turis dan beban kursi howdah yang berat.

Tekanan yang terus menerus dirasakan oleh tubuh mereka ini bisa menyebabkan tulang dan jaringan menjadi memburuk, sehingga menyebabkan kerusakan permanen pada tulang belakang.

BACA JUGA:13 Manfaat Madu untuk Ibu Hamil, Nomor 9 Pasti Kalian Tidak Percaya

"Sangat umum untuk melihat punggung gajah yang lebih tua yang telah bekerja di industri penebangan, pengemis jalanan, atau pariwisata sepanjang hidup mereka," ucapnya.

"Di WFFT, kami melihatnya di banyak gajah tua yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk praktik ini," lanjutnya.

Saat ini Pai Lin hidup bebas di penangkaran gajah WFFT dan diberi perawatan hewan 24 jam, suplemen khusus hingga makanan padat nutrisi.

Namun, kelainan bentuk tulang belakangnya ini tidak dapat diubah kembali dan akan bertahan selama sisa hidupnya.

BACA JUGA:Inilah 5 Daftar Produk Apple yang Akan Rilis pada 2024, iPhone 16 Hingga OLED iPad Pro

"Syukurlah, karena tidak ada lagi beban atau tekanan pada tulang belakang Pai Lin, kerusakannya tidak semakin parah," lanjutnya.

"Untuk sejenis gajah betina yang sangat tua, dia masih sangat suka bermain dengan semangat hidup," tutupnya.

Itulah informasi seputar kisah gajah Thailand, Pai Lin yang mengalami kecacatan permanen akibat mengangkut wisatawan selama 25 tahun. Semoga bermanfaat. (*)

 

Sumber: