Netizen Indonesia Teror Ponsel Pejabat dan Menteri Israel Hingga Frustasi: Harus Nonaktif Ponsel
Netizen Indonesia Teror Ponsel Pejabat dan Menteri Israel Hingga Frustasi: Harus Nonaktif Ponsel--Pixabay.com
LINGGAUPOS.CO.ID - Netizen Indonesia memang tak ada takutnya, bahkan sampai meneror ponsel para pejabat dan menteri Israel. Berikut ulasan selengkapnya.
Serangan netizen Indonesia ke sejumlah pejabat pemerintah Israel masih dilakukan, hal itu guna merespon tindakan pemerintah Israel yang menyerang Palestina.
Sejumlah pejabat pemerintah Israel sendiri mengaku mendapat serangan digital dari orang-orang yang pro Palestina, salah satunya yakni dari netizen Indonesia.
Hal tersebut seperti yang dilaporkan melalui media Israel Ynetnews, mereka melaporkan bahwa para menteri dan pejabat Israel beberapa hari belakangan menerima ribuan panggilan telepon, pesan WhatsApp, SMS, hingga pesan di akun media sosial.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Naik, Vaksinasi Booster Akan Dipersiapkan Lagi
Mereka mendapati pesan-pesan yang berisikan ancaman, kutukan. Cercaan, dan seruan seperti “Kami akan membunuhmu dan keluargamu” serta “Bebaskan Palestina”.
Serangan dari netizen Indonesia itu disebut membuat ponsel para pejabat pemerintah di Negeri Zionis itu sampai tidak bisa dioperasikan.
Bahkan, disebutkan bahwa banyak yang akhirnya terpaksa mematikan perangkat ponsel mereka karena gangguan tersebut.
Menurut media Ynetnews, pesan-pesan dan ancaman itu sebagian besar berasal dari kode telepon +62 itu merupakan kode telepon untuk jaringan internasional Indonesia.
Ribuan teror yang dilancarkan itupun diyakini bukan dari individu perorangan, melainkan operasi yang terorganisir dengan baik.
“Salah satu pejabat menceritakan bahwa setelah menjawab salah satu panggilan, ia disambut dengan kutukan dan teriakan menuntut pembebasan Palestina.” Ujar berita Ynetnews.
Adapun salah satu yang menjadi sasaran teror netizen yakni, juru bicara National Advocacy Service, Eylon Levy.
Akun media sosial hingga WhatsApp miliknya dibanjiri dengan sejumlah besar pesan dan panggilan. Matoritasnya berasal dari nomor Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: