Kim Jong Un Menangis dan Memohon Wanita Korut untuk Perbanyak Anak

Kim Jong Un Menangis dan Memohon Wanita Korut untuk Perbanyak Anak

Kim Jong Un Menangis dan Memohon Wanita Korut untuk Perbanyak Anak--Youtube The Sun

KOREA UTARA, LINGGAUPOS.CO.ID – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memohon kepada para ibu-ibu di negaranya untuk dapat memiliki anak lebih banyak dan membesarkan mereka sebagai komunis.

Moment Kim Jong Un menangis tersebut disaksikan langsung di depan ribuan ibu-ibu. Hal ini juga sebagai upaya menghentikan penurunan angka kelahiran di Korea Utara.

Moment ini terjadi pada saat Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang pada Minggu, 3 Desember 2023.

Diambil dari berbagai sumber dan unggahan akun X @sosmedkeras, yang dikutip pada Jum’at, 8 Desember 2023.

BACA JUGA:Israel Membombardir Palestina dengan Bom Pintar SPICE 1.000/2.000, Imbasnya Mengerikan

Kim Jong Un mengucapkan bahwa permasalahan penurunan angka kelahiran tersebut perlu dilakukan bersama para ibu.

“Mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang baik adalah tugas rumah tangga yang perlu kita tangani saat bekerja dengan para ibu,” ucap Kim Jong Un.

Selain itu dirinya juga menambahkan ada tugas di negaranya yang perlu untuk diselesaikan oleh para ibu. 

Diantaranya adalah membesarkan anak dengan baik untuk meneruskan nilai-nilai di negara Korut dan meningkatkan keharmonisan keluarga dan membangun cara hidup budaya dan moral yang sehat.

BACA JUGA:Amerika Serikat Kembali Jelajahi Bulan Pada Januari 2024, Lebih dari 50 Tahun Setelah Misi Apollo

“Ini adalah urusan keluarga kita bersama yang perlu kita selesaikan dengan bergandengan tangan dengan ibu kita,” sambungnya.

Dari Data Penduduk PBB (UNFPA) menjelaskan bahwa pada tahun 2023 angka kesuburan dan jumlah anak lahir di Korea Utara di posisi angka 1.8, angka ini akan terus menurun dalam beberapa decade terakhir.

Menurut informasi tercatat Korea Utara memiliki sekitar 25 juta penduduk. 

Dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan yang memiliki masalah serupa. Korea Utara masih memiliki angka sedikit lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: