Sebelum Kartu Tol Diganti Teknologi MLFF, Yuk Disimak Sejarah Jalan Tol di Indonesia
Sejarah Jalan Tol Indonesia -Dokukmen,-BPJT
Kemudian meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang.
Pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu dibanding apabila melewati jalan non tol.
Serta Badan Usaha mendapatkan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol.
Dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari laman BPJT, Senin, 4 Desember 2023, berikut sejarah jalan Tol di Indonesia.
BACA JUGA:Teknologi Sound Barrier Pada Jalan Tol, Apa Sih Gunanya, Yuk Disimak
Sejarah jalan tol di Indonesia dimulai tahun 1978 dengan dioperasikannya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 KM termasuk jalan akses.
Tol tersebut menghubungkan wilayah Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Dari 3 nama wilayah itulah tol tersebut dikenal sebagai Tol Jagorawi.
Pembangunan jalan tol pertama kali dimulai tahun 1975 dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Jalan tol dibangun dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal.
BACA JUGA:Kartu Tol Dihapus, Ganti Sistem MLFF, Begini Pesan Menteri PUPR
Kemudian PT. Jasa Marga bertugas sebagai yang mengeksekusi untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah.
Tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menandatangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.
Selanjutnya, tahun 2007, setidaknya 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia.
Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh pihak swasta lain.
BACA JUGA:Sama-sama Tidak Perlu Berhenti di Gerbang Tol, ini Beda Teknologi MLFF dengan RIFD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: