Sejarah Susu SGM yang Diduga Pro Israel

Sejarah Susu SGM yang Diduga Pro Israel

Sejarah Susu SGM yang Diduga Pro Israel--instagram: akuanaksgm

LINGGAUPOS.CO.ID - Susu SGM merupakan bagian dari PT Sarihusada Generasi Mahardhika atau Sarihusada (sebelumnya dieja sebagai Sari Husada) adalah perusahaan yang merupakan bagian dari Danone Specialized Nutrition di Indonesia. 

Sarihusada memproduksi aneka jenis produk nutrisi untuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui yang terdiri dari susu SGM Bunda Hamil & Menyusui, SGM Eksplor 1 PLUS, SGM Eksplor 3 PLUS, SGM Eksplor 5 PLUS, dan SGM Eksplor Advance+ SOYA.

Saat ini Sarihusada menaungi lebih dari 1.000 karyawan di Indonesia dan mengoperasikan fasilitas produksi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Klaten, Ciracas, dan Sentul dengan kantor pusat di Jakarta.

Sarihusada awalnya didirikan pada tahun 1954 dengan nama NV. Saridele sebagai upaya bersama antara pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengatasi masalah malnutrisi yang terjadi saat itu. 

BACA JUGA:Air Terjun Temam, Niagara Mini Kebanggaan Masyarakat Bumi Silampari

Setelah mengalami beberapa kali pergantian kepemilikan, sejak tahun 2008 Sarihusada bergabung dalam kelompok usaha Danone di Indonesia.

Pada tahun 2018, Sarihusada menjadi bagian dari kelompok usaha Danone Specialized Nutrition Indonesia bersama PT Nutricia Indonesia Sejahtera, PT Sugizindo, dan PT Nutricia Medical Nutrition.

Sejarah Susu SGM

Sejarah Sarihusada dimulai pada tahun 1954 dengan didirikannya NV Saridele sebagai perusahaan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan PBB untuk membantu mengatasi masalah kekurangan gizi pada masa itu.

BACA JUGA:Ini 4 Manfaat Minum Susu untuk Kesehatan Tubuh, Salahsatunya Menjaga Kesehatan Tulang

Pada tahun 1961, NV Saridele berubah menjadi perusahaan milik negara dengan nama PN Sari Husada. 

Pada tahun 1965, untuk pertama kalinya Sari Husada meluncurkan produk susu bubuk SGM secara besar-besaran dan menjadi perintis perkembangan produk susu anak di Indonesia.

Tahun 1968, PN Sari Husada dimerger ke dalam Kimia Farma. Seiring dengan dibelinya sebagian saham Kimia Farma oleh PT Tigaraksa Satria Tbk (Tigaraksa), kedua perusahaan tersebut membentuk perusahaan bersama dengan nama PT Sari Husada pada tahun 1972.

Pada tahun 1983, Sari Husada mulai masuk bursa dan memperdagangkan saham-sahamnya kepada publik melalui penawaran saham perdana (IPO). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: