Benarkah PONDS Produk yang Diboikot Karena Pro Israel, Berikut Ulasannya

Benarkah PONDS Produk yang Diboikot Karena Pro Israel, Berikut Ulasannya

Benarkah PONDS Produk yang Diboikot Karena Pro Israel, Berikut Ulasannya--instagram: deertzuyu_ins

LINGGAUPOS.CO.ID - Beredar aksi boikot Israel yang ditujukan untuk beberapa produk, salah satunya Ponds. 

Benarkah Ponds salah satu produk yang pro Israel, berikut ulasannya.

Ponds merupakan merk perawatan kulit yang dimiliki oleh perusahaan konsumen multinasional Unilever.

Akhir-akhir ini aksi boikot produk pro Israel terus digemakan, tidak hanya di Indonesia bahkan masyarakat di beberapa dunia juga tengah menggelorakan aksi boikot tersebut.

BACA JUGA:Guna Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Lapas Kelas IIA Muara Beliti Bagikan Peralatan Mandi Kepada WBP

Meskipun ada produk yang bukan diproduksi langsung dari Israel, Namun ada beberapa perusahaan ternama yang berafiliasi dengan Israel maupun mendukung Israel.

Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah mengeluarkan fatwa bagi umat islam, salah satunya yaitu agar umat islam tidak bertransaksi dengan produk Israel maupun pro Israel. 

Umat islam yang mendukung agresi Israel terhadap Palestina haram hukumnya.

Banyak produk atau merk terkenal dari perusahaan ternama di dunia yang diduga pro Israel, hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh BDS.

BACA JUGA:Komentar Capres dan Cawapres 2024 Soal Nomor Urut, Anies 1, Prabowo 2, Ganjar 3

Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) atau Boikot, Divestasi, Sanksi adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin Palestina.

BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.

Gerakan BDS kini tengah populer dan menggema di berbagai Negara. Gerakan ini menjadi bentuk dukungan warga dunia untuk rakyat Palestina, serta cara menekan Israel agar menghentikan agresinya di jalur Gaza.

CEO Unilever, Hein Schumacher menjadi yang paling disorot sepanjang perang dilancarkan Israel kepada Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: