Bella Hadid Tidak Takut Karir Modelnya Hancur untuk Palestina
Bella Hadid Tidak Takut karir Modelnya Hancur untuk Palestina--instagram: bellahadid
LINGGAUPOS.CO.ID - Model asal Amerika Serikat, Bella Hadid berani vokal untuk kebebasan Palestina. Ia juga tidak takut jika karier modelnya hancur jika membela masyarakat Palestina.
Bella mengaku ia dan keluarganya juga mendapatkan teror ancaman selama dua minggu terakhir akibat dari dukungannya secara terang-terangan terhadap Palestina.
“Meski ada ratusan ancaman pembunuhan, nomor telepon bocor, dan keluarga tidak nyaman, namun ketakutan bukanlah pilihan. Rakyat dan anak-anak khususnya di Gaza, tidak bisa kita diamkan,” tulis Bella dalam postingan Instagramnya @bellahadid pada jum’at (27/10/2023).
Bella juga merupakan keturunan Palestina. Ia juga merasakan sakit dan trauma seperti apa yang dirasakan masyarakat Palestina.
BACA JUGA:Viral Konten Israel Mengejek Palestina, Mengarah ke Psywar, Apa Itu Psywar, ini Penjelasannya
“Saya mengutuk serangan teroris terhadap warga sipil, dimanapun.” Ungkap Bella.
“Merugikan perempuan dan anak-anak serta menimbulkan teror tidak akan menimbulkan teror tidak akan memberikan manfaat apapun bagi gerakan Palestina Merdeka. Saya percaya jauh di lubuk hati saya, bahwa tidak ada anak, tidak ada orang dimanapun, yang boleh diambil dari keluarganya baik untuk sementara atau selamanya. Ini berlaku untuk orang-orang Israel dan Palestina,” sambungnya.
“Kita semua harus berdiri bersama dalam membela kemanusiaan dan kasih sayang dan menuntut para pemimpin kita melakukan hal yang sama,” kata Bella.
“Semua agama adalah agama yang damai, pemerintahanlah yang korup, dan jalinan keduanya merupakan dosa terbesar yang pernah ada. Kita adalah satu dan Tuhan telah menciptakan semua sama. Semua pertumpahan darah, air mata, dan tubuh harus ditangisi dengan rasa hormat yang sama” sambung Bella di postingannya.
Bella juga mengajak followersnya untuk berdonasi untuk Palestina dan untuk membantu membuka mata dan pikiran pemimpin dunia mengenai penderitaan Palestina.
Karena ini bukan lagi soal konflik antar agama dan kekuasaan. Tetapi sudah kepada rasa kemanusiaan, karena sudah banyak korban jiwa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: