Benjamin Netanyahu Menteri Israel Dikecam Oleh Warganya Sendiri, Akibat Perang dengan Hamas

Benjamin Netanyahu Menteri Israel Dikecam Oleh Warganya Sendiri, Akibat Perang dengan Hamas

Benjamin Netanyahu Menteri Israel Dikecam Oleh Warganya Sendiri, Akibat Perang dengan Hamas--Pixabay.com

LINGGAUPOS.CO.ID - Perang dengan Hamas membuat menteri Israel dikecam oleh warganya sendiri, berikut informasi selengkapnya.

Perdana Menteri Israel yaitu Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan pernyataan perang dan bersumpah negaranya akan melakukan balas dendam atas serangan pasukan Hamas.

Namun, justru keputusan perang tersebut membuat menteri Israel dikecam oleh warganya sendiri.

Adanya  serangan yang dilakukan oleh kelompok milis Palestina Hamas, dilakukan dengan melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar.

BACA JUGA:Ariel Noah Akhirnya Berani Buka-Bukaan Jawab Andika: Karena Nggak Enakan, Akhirnya Kayak Sekarang

 Lalu pada waktu yang bersamaan tersebut, rentetan roket diluncurkan dari Gaza bahkan beberapa mencapai Tel Aviv dan Yerusalem.

Kemudian Israel membalas Hamas lewat serangan udara yang besar-besaran ke Jalur Gaza, daerah kantong Palestina yang berpenduduk 2,3 juta orang dengan meratakan bangunan-bangunan di sana.

Hingga kini serangan militer Israel telah menewaskan ribuan nyawa, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.

Bahkan kini warga Palestina di Jalur Gaza hidup dalam kegelapan setelah satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu kehabisan bahan bakar dan berhenti beroperasi.

BACA JUGA:Pemilu, KPU dan Bawaslu Musi Rawas Dipantau CCTV, Konek ke Polres dan Polda

Akibat pemerintah Israel, yang juga menghentikan pasokan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan ke jalur Gaza.

Bahkan terbaru, diketahui Israel memerintahkan 1,1 juta penduduk di Gaza meninggalkan kawasan bagian utara wilayah itu dalam 24 jam.

Israel bahkan juga mengecam akan membuat Gaza tak bisa kembali seperti semula, 

Sikap pemerintah Israel itu ternyata mendapat kecaman dari warganya sendiri, sejumlah warga Israel melontarkan kritik dan kecaman terhadap langkah pemerintah yang dianggap membahayakan hidup mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: independent.co.uk