Ini Pengakuan Tersangka Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Dihadirkan dalam Pers Rilis di Polda Sumatera Selatan

Ini Pengakuan Tersangka Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Dihadirkan dalam Pers Rilis di Polda Sumatera Selatan

Kedua tersangka pembunuhan adik bupati Muratara saat diperlihatkan di Polda Sumatera Selatan--sumaterakekspres.id

BACA JUGA:Daftar Rumah yang Dirusak dan Dibakar, Imbas Pembunuhan Adik Bupati Muratara

“Pelaku penganiayaan itu masih kami kejar, tim Beruang sedang melakukan pelacakan. Dalam waktu dekat kami harap pelaku ini tertangkap,” tegasnya.

Selain itu, Kasat Reskrim mengatakan situasi di Desa Belani saat ini sudah kondusif. Kendati sejumlah petugas kepolisian masih berjaga jaga di sekitar lokasi kejadian.

Kemudian, sejumlah lokasi sudah dipasang garis polisi. Kemudian sejumlah saksi juga dilakukan pemeriksaan.

BACA JUGA:Motif Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Bukan Karena Pilkades, Ternyata ini Sebabnya

Motif pembunuhan adik Bupati Muratara, Abadi (45) warga Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), sempat disebut karena Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kasat Reskrim AKP Sopian Hadi belum bisa menjelaskan mengenai motif tersebut. Karena pihaknya sedang fokus mengejar kedua tersangka.

"Doakan terduga pelaku cepat kita tangkap mas. Yang dibakar rumah keluarga terduga pelaku," tegas Sopian Hadi.

Kendati sempat disebut soal Pilkades, namun informasi terakhir, menurut sumber LINGGAUPOS.CO.ID di Polres Muratara, keributan itu dipicu masalah pengadaan catering, keamanan dan moving alat berat di perusahaan migas.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Adik Bupati Muratara Diburu, Sebenarnya Ada 2 Korban, Berikut Kronologis Kejadiannya

Dijelaskan sumber yang merupakan perwira di Polres Muratara itu, rapat yang juga melibatkan Camat Rawas Ilir, Pj Kades Belani, Akim, korban Abadi dan lainnya, diperkirakan membahas masalah proyek pengeboran migas.

Dimana mereka ingin mengambil pengadaan catering, keamanan dan moving alat berat.

Padahal sebelumnya, yang mendapatkan bagian pengadaan adalah Arwan dan rekan-rekannya.

Makanya terjadi gesekan antara mereka, yang kemudian terjadi keributan tersebut.

BACA JUGA:Rumah Terduga Pelaku Pembunuh Adik Bupati Muratara Dibakar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: