Dibalik Keindahan Gunung Dempo Menyimpan Sejarah

Dibalik Keindahan Gunung Dempo Menyimpan Sejarah

Gunung Dempo. -Foto: net-

BACA JUGA:17 Ciri Ciri Orang Terkena Guna Guna atau Pelet, Yuk Simak Agar Tidak Jadi Korban

Sedangkan wujudnya sering dideskripsikan sama seperti wujud manusia biasa. Meski demikian, sering kali ada juga yang melihat sosok penunggu Gunung Dempo ini dalam wujud harimau.

2. Misteri kayu pohon panjang umur

Pohon kayu panjang umur merupakan salah satu keunikan alam yang terkenal di kawasan gunung ini, menjadikannya salah satu misteri. 

Tanaman ini ditanam dengan rapid an tertata, dan jarak masing-masing pohon adalah 2 m. sebab, jika jarak antar pohon kurang dari itu, tanaman ini akan mati sendiri.

BACA JUGA:Kisah Cinta Nenek Rohaya dan Slamet, yang Beda Usia 55 Tahun, Sampai Maut Memisahkan

3. Misteri emas murni di Gunung Dempo

Misteri ini berkaitan dengan penemuan artefak kuno dari zaman purba yang ditemukan di kawasan Gunung Dempo. Apalagi, penemuannya terjadi secara besar-besaran.

Selain pagaralam, kawasan lahat juga dikenalsebagai lokasi tempat ditemukannya banyak situs purbakala. Karema itu, bisa jadi aka nada semakin banyak benda-benda berharga dari zaman purba yang akan ditemukan dikawasan Gunung Dempo.

4. Misteri keajaiban Adzan

BACA JUGA:Ponpes Al Madani Lubuklinggau Datangkan Syaikh Fauzi Sa’id Muhammady Haikal dari Mesir, Berikut isi Ceramahnya

Misteri terkenal dikawasan gunung ini adalah keajaibab adzan yang dialami bukan hanya oleh satu atau dua orang saja, tapi banyak.

Bahwa jika seseorang mengumandangkan adzan ketika mendaki ketika kabut tebal turun, maka kabut itu akan menyingkir. Hal ini tentu belum diketahui jawabannya sampai sekarang. Namun, sampai saat ini, banyak pendaki yang mengumandangkan adzan begitu kabut turun dan menghambat pendakian.

5. Misteri suku pemberani

Suku ini adalah suku besemah, atau libagh. Suku basemah atau yang juga sering dikenal dengan nama Pasemah ini juga terkenal sebagai suku bangsa penjelajah. Tapi, nama Pasemah sendiri merupakan sebuah salah kaprah dan disebabkan oleh pengucapan bangsa Belanda dan Inggris yang pada masa colonial dulu menduduki kawasan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: