Stop Banding-bandingkan Anak? Ini Dampak Buruknya

Stop Banding-bandingkan Anak? Ini Dampak Buruknya

Ilustrasi stop banding-bandingkan anak.-foto:net-

BACA JUGA:Kabar Duka, Kadisdukcapil Lubuklinggau Hidayat Zaini Meninggal Dunia

4. Perasaan tidak dicintai

Anak-anak yang selalu dibanding-bandingkan mungkin merasa bahwa orang tua mereka lebih mencintai saudara kandung atau teman-teman mereka daripada diri mereka sendiri. Hal ini dapat menciptakan perasaan tidak dicintai dan diabaikan.

5. Perkembangan yang terhambat

Fokus yang terlalu besar pada pembandingan bisa menghambat perkembangan anak. Mereka mungkin tidak merasa nyaman untuk mengejar minat dan bakat pribadi mereka karena tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal.

BACA JUGA:Larissa Chou, Mantan Istri Alvin Faiz Menemukan Suami Baru, ini Sosok Pengganti Anak Ustadz Arifin Ilham

6. Rasa marah dan frustrasi

Anak-anak yang sering dibanding-bandingkan mungkin mengalami rasa marah dan frustrasi terhadap diri mereka sendiri atau orang tua yang melakukan pembandingan.

Untuk mencegah akibat buruk ini, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan dukungan, kasih sayang, dan dorongan positif kepada anak-anak mereka.

Setiap anak memiliki keunikan dan potensi masing-masing, dan penting untuk menghargai perbedaan mereka. Juga, komunikasi yang terbuka dan positif dengan anak-anak dapat membantu mereka merasa didengar dan dicintai.

BACA JUGA:10 Gunung Terseram atau Paling Angker di Indonesia, Berani Kah Mendakinya

Jika ada kekhawatiran tentang perkembangan atau kesejahteraan anak, konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan atau psikolog anak untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber